Penjelasan Tentang Reaksi hipersensitifitas tipe II

Penjelasan Tentang Reaksi hipersensitifitas tipe II

REAKSI HIPERSENSITIFITAS TIPE II
  1. Manifestasi: Antibodi terhadap sel
  2. Mekanisme: Ig G atau Ig M
  3. Disebut juga: reaksi sitotoksik
  4. Mekanisme: Ag ? masuk tubuh ? menempel pada sel tertentu ? merangsang terbentuknya Ig G atau Ig M ? mengaktifkan komplemen ? menimbulkan lisis
  5. Contoh: reaksi transfusi, anemia hemolitik, reaksi obat
Penjelasan Tentang Reaksi hipersensitifitas tipe I

Penjelasan Tentang Reaksi hipersensitifitas tipe I

REAKSI HIPERSENSITIFITAS TIPE I
  • Manifestasinya: cepat
  • Menggunakan mekanisme: Ig E
  • Disebut juga: reaksi cepat, reaksi anafilaktik, reaksi alergi
  • Mekanisme: Ag ? masuk tubuh ? merangsang Ig E ? respon imun
  • Respon imun: eritema, edema, vasokontriksi, penyempitan saluran nafas
  • Contoh: asma bronkiale, rinitis, urtikaria, dermatitis atopi
Penjelasan Tentang CARA PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN IMUNOLOGIK

Penjelasan Tentang CARA PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN IMUNOLOGIK

PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN IMUNOLOGIK
  • Tujuan: untuk mengetahui kehamilan dengan tes serologi
    Prinsip:
  1. Reaksi hambatan aglutinasi antara antibodi HCG dengan lateks (reagen) oleh HCG
  2. Lateks akan diendapkan oleh antibodi HCG
  3. Adanya HCG bebas dalam urine ? antibodi akan dinetralkan ? sehingga pengendapan tidak terjadi
Alat yg diperlukan:
  • Kaca obyek, pipet, pengaduk
Reagen:
  • Antibodi HCG serum, HCG-lateks (antigen)
Cara pemeriksaan:
  • 1 tetes urine + 1 tetes anti serum ? pada kaca obyek ?aduk
  • Tambah 1 tetes antigen ? goyang ? baca
Hasil
  • Positif: tidak ada penggumpalan
  • Negatif: ada penggumpalan
Penjelasan Tentang CARA PEMERIKSAAN GALLI MAININI TEST

Penjelasan Tentang CARA PEMERIKSAAN GALLI MAININI TEST

PEMERIKSAAN GALLI MAININI TEST
  • Prinsip: menemukan spermatozoa dlm urine katak jantan yg dirangsang oleh HCG urine
  • Tujuan: mengetahui kehamilan dng menggunakan katak jantan
  • Persiapan: katak jantan yg dipergunakan tidak boleh mengandung sperma ? dng pipet diambil cairan di lubang pengeluaran ? periksa mikroskop ? jika ada sperma tidak boleh dipakai
Alat yg digunakan:
  • Spuit 5cc, Kaca obyek, Mikroskop
Cara pemeriksaan:
  • Urine 5cc disuntikan sc di perut 1 � cm didepan cloaca ? lepas ditoples berisi air
  • 1 jam kmdn ? periksa urine katak, jika tdk ada sperma ? periksa 1 jam lagi
  • Jika ada sperma GM (+), jika tidak GM (-)
Penjelasan Tentang CARA PEMERIKSAAN REDUKSI URINE

Penjelasan Tentang CARA PEMERIKSAAN REDUKSI URINE

PEMERIKSAAN REDUKSI URINE
  • Prinsip: glukosa dapat mereduksi ion cupri dalam larutan alkalis ? terjadi perubahan warna dari hijau ? merah
  • Tujuan: menentukan adanya glukose dalam urine
  • Persiapan px:
  • Dilarang minum obat vit.C, salisilat, sterptomisin ? memberi hasil positif palsu
Alat yang digunakan:
  • Tabung reaksi
  • Pipet
  • Lampu spiritus
  • Penjepit tabung
  • Reagen:
  • Fehling
  • Benedict
Cara pemeriksaan (Metode Benedict):
  • Masukan 2,5cc reagen benedict kedlm tabung reaksi
  • Tambahkan urine 4 tetes
  • Panaskan dalam air mendidih 5 menit atau dengan api spiritus 2 menit, jaga jangan sampai mendidih
  • Angkat tabung dan baca hasilnya
Hasil:
  • Negatif : tetap biru atau kehijauan
  • Positif +: hijau kekuningan keruh
  • Positif ++: kuning keruh
  • Positif +++: Jingga atau lumpur keruh
  • Positif ++++: Merah bata keruh
Penjelasan Tentang CARA PEMERIKSAAN BILIRUBINE URINE

Penjelasan Tentang CARA PEMERIKSAAN BILIRUBINE URINE

PEMERIKSAAN BILIRUBINE URINE
  • Prinsip: oksidasi pigmen empedu oleh asam ? biliverdin (hijau) atau bilisianin (biru) atau choletelin (ungu)
  • Tujuan; mengetahui adanya bilirubin dalam urine
  • Persiapan px; dilarang minum obat pyridin
Alat yang digunakan:
  • Corong kaca,
  • Kertas saring,
  • Tabung reaksi dan rak
  • Reagen:
  • Barium klorit 10 %
  • Reagen Fouchet
Cara pemeriksaan
  • Masukan urine dlm tabung reaksi 5cc + 5cc barium klorit 20 %
  • Campur lalu saring dengan kertas saring
  • Kertas saring dengan endapan dikeringkan
  • Tetesi endapan dengan reagen fouchet 2-3 tetes
  • Perhatikan perubahan warna
  • Hasil:
  • Positif : ada warna hijau
  • Negatif : tidak ada warna hijau
Penjelasan Tentang CARA PEMERIKSAAN PROTEIN URINE

Penjelasan Tentang CARA PEMERIKSAAN PROTEIN URINE

PEMERIKSAAN PROTEIN URINE
  • Prinsip: terjadi endapan urine jika direaksikan dengan asam sulfosalisilat
  • Tujuan; menentukan adanya protein dalam urine
  • Alat yang diperlukan:
  1. Tabung reaksi dan rak
  2. Pipet
Cara pemeriksaan:
  • 2 tabung reaksi A & B diisi urine 2cc
  • Tabung A + 8 tetes asam sulfosalisilat 20 % ? goyang perlahan agar campur
  • Kekeruhan dilihat dengan latar belakang gelap, bandingkan dengan tabung B
Hasil:
  • Negatif : tidak ada kekeruhan
  • Positif + : kekeruhan ringan tanpa butiran
  • Positif ++ : kekeruhan dengan butiran
  • Positif +++ : kekeruhan dengan kepingan
  • Positif ++++ : kekeruhan dengan gumpalan