Penjelasan Tentang Ciri ciri Sikap

Penjelasan Tentang Ciri ciri Sikap

Ciri-ciri Sikap
a.Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan obyeknya. Sifat ini membedakannya dengan sifat motif-motif biogenetis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat.

b.Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan  karena itu pula sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.

c.Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu obyek. Dengan kata lain,sikap itu terbentuk, dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu obyek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
Penjelasan Tentang Struktur Sikap

Penjelasan Tentang Struktur Sikap

Struktur  Sikap
a. Komponen kognitif yaitu komponen yang berisi kepercayaan   seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.

b.  Komponen Afektif
Secara umum, komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Namun pengertian perasaan pribadi seringkali sangat berbeda perwujudannya bila dikaitkan dengan sikap.

c.  Komponen Konatif
Komponen konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana bersikap atau kecenderungan bersikap yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Pengertian kecenderungan bersikap menunjukkan bahwa komponen konatif meliputi bentuk sikap yang tidak hanya dapat dilihat secara langsung saja, akan tetapi meliputi pula bentuk-bentuk sikap yang berupa pernyataan atau perkataan yang diucapkan oleh seseorang.
Penjelasan Tentang Cabang cabang Genetika

Penjelasan Tentang Cabang cabang Genetika

Genetika berkembang baik sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan.
Cabang-cabang ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman terhadap suatu aspek tertentu dari objek kajiannya.

Cabang-cabang murni genetika :

genetika molekular
genetika sel (sitogenetika)
genetika populasi
genetika kuantitatif
genetika perkembangan

Cabang-cabang terapan genetika :

genetika kedokteran
ilmu pemuliaan
rekayasa genetika atau rekayasa gen

Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang tidak secara langsung merupakan cabang genetika tetapi sangat terkait dengan perkembangan di bidang genetika.
Penjelasan Tentang Pengertian Kromosom

Penjelasan Tentang Pengertian Kromosom

Kromosom merupakan struktur di dalam sel berupa deret panjang molekul yang terdiri dari satu molekul DNA dan berbagai protein terkait yang merupakan informasi genetik suatu organisme,

seperti molekul kelima jenis histon dan faktor transkripsi yang terdapat pada beberapa deret, dan termasuk gen unsur regulator dan sekuens nukleotida. Kromosom yang berada di dalam nukleus sel eukariota, secara khusus disebut kromatin.
Penjelasan Tentang Macam macam koloid

Penjelasan Tentang Macam macam koloid

Koloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fase zat pendispersi dan zat terdispersinya. Beberapa jenis koloid:

Aerosol yang memiliki zat pendispersi berupa gas. Aerosol yang memiliki zat terdispersi cair disebut aerosol cair (contoh: kabut dan awan)

sedangkan yang memiliki zat terdispersi padat disebut aerosol padat
(contoh: asap dan debu dalam udara).

Sol Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair.
(Contoh: Air sungai, sol sabun, sol detergen dan tinta).

Emulsi Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain, namun kedua zat cair itu tidak saling melarutkan. (Contoh: santan, susu, mayonaise, dan minyak ikan).

Buih Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair.
(Contoh: pada pengolahan bijih logam, alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya).

Gel sistem koloid kaku atau setengah padat dan setengah cair.
(Contoh: agar-agar, Lem).
Penjelasan Tentang Pengertian Sistem koloid

Penjelasan Tentang Pengertian Sistem koloid

Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm),
sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya.
Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).

Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta, sampo, serta awan merupakan
contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri karena kepentingannya.
Penjelasan Tentang Pengertian Asam lemak

Penjelasan Tentang Pengertian Asam lemak

Asam lemak adalah senyawa alifatik dengan gugus karboksil. Bersama-sama dengan gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup.

Asam ini mudah dijumpai dalam minyak masak (goreng), margarin, atau lemak hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (karena lemak yang terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida.
Penjelasan Tentang Pengertian Plasmalogen

Penjelasan Tentang Pengertian Plasmalogen

Plasmalogen adalah suatu lipid yg mirip dengan fosfolipid banyak didapati sebagai komponen penyusun membran sel saraf dan otot. Gugus asil pertama plasmalogen terikat pada kerangka gliserolnya oleh ikatan eter, bukan ikatan ester seperti fosfolipid.
Penjelasan Tentang Fungsi Fosfolipid

Penjelasan Tentang Fungsi Fosfolipid

Fungsi dari fosfolipid antara lain sebagai bahan penyusun membran sel. Beberapa fungsi biologik lainnya antara lain adalah sebagai surfaktan paru-paru yang mencegah perlekatan dinding alveoli paru-paru sewaktu ekspirasi.
Penjelasan Tentang Struktur Fosfolipid

Penjelasan Tentang Struktur Fosfolipid

Fosfolipid terdiri atas empat komponen:
  • asam lemak,
  • gugus fosfat,
  • alkohol yang mengandung nitrogen, dan
  • suatu kerangka.
Fosfolipid memiliki kerangka gliserol dan 2 gugus asil. Pada posisi ketiga dari kerangka gliserol di tempati oleh gugus fosfat yang terikat pada amino alkohol.

Molekul fosfolipid dapat dipandang terdiri dari dua bagian:

yaitu kepala dan ekor. Bagian kepala memiliki muatan positif dan negatif serta bagian ekor tanpa muatan
Bagian kepala karena bermuatan bersifat hidrofilik atau larut dalam air
sedangkan bagian ekor bersifat hidrofobik atau tidak larut dalam air. Fosfolipid digolongkan sebagai lipid amfipatik.
Penjelasan Tentang Pengertian Koagulasi

Penjelasan Tentang Pengertian Koagulasi

Koagulasi adalah suatu proses yang rumit di dalam sistem koloid darah yang memicu partikel koloidal terdispersi untuk memulai proses pembekuan dan membentuk trombus.

Koagulasi adalah bagian penting dari hemostasis yaitu saat penambalan dinding pembuluh darah yang rusak oleh keping darah dan faktor koagulasi yang mengandung fibrin untuk menghentikan pendarahan  dan memulai proses perbaikan.
Kelainan koagulasi dapat meningkatkan risiko pendarahan atau trombosis.
Proses koagulasi terjadi segera setelah terjadinya luka pada pembuluh darah dengan rusaknya endotelium

Langkah awal koagulasi adalah dengan pelepasan komponen fosfolipid yang disebut faktor jaringan dan fibrinogen sebagai inisiasi sebuah reaksi berantai.
Segera setelah itu keping darah bereaksi membentuk penyumbat pada permukaan luka, reaksi ini disebut hemostasis awal.

Hemostasis lanjutan terjadi hampir bersamaan protein dalam plasma darah yang disebut faktor koagulasi merespon secara berjenjang dan sangat rumit untuk membentuk jaring-jaring fibrin yang memperkuat penyumbatan keping darah
Penjelasan Tentang Pengertian Trombosis

Penjelasan Tentang Pengertian Trombosis

Trombosis adalah proses koagulasi dalam pembuluh darah yang berlebihan sehingga menghambat aliran darah, atau bahkan menghentikan aliran tersebut.
Trombosis dapat terjadi di mana saja dalam sirkulasi darah manusia

klasifikasi umum terbagi menjadi:
  •     venous thromboembolism yang terjadi pada pembuluh balik
  •     arterial thrombosis yang terjadi pada pembuluh nadi

Penjelasan Tentang Pengertian Aterosklerosis

Penjelasan Tentang Pengertian Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah radang pada pembuluh darah manusia yang disebabkan penumpukan plak ateromatus.

Pemahaman hingga saat ini mengenai aterogenesis, lintasan pembentukan aterosklerosis, adalah sebuah proses peradangan yang terjadi pada dinding pembuluh darah, yang terjadi dengan beberapa fase dan tahap.

Pada fase awal yang terjadi adalah disfungsi endotelial dengan degradasi ikatan dan struktur mosaik, sehingga memungkinkan senyawa yang terdapat di dalam plasma darah seperti LDL untuk menerobos dan mengendap pada ruang sub-endotelial akibat peningkatan permeabilitas. Endapan tersebut dengan perlahan akan mengecilkan penampang pembuluh darah dalam rentang waktu dekade.

Keberadaan makrofaga pada arterial intima ditelisik memiliki peran yang sangat vital bagi perkembangan aterosklerosis, dengan sekresi beragam sitokina yang mempercepat patogenesis ini

Hasil studi menunjukkan bahwa guratan aterosklerosis adalah senyawa fatty streak yang terdiri dari sel foam, sejenis makrofaga yang kaya akan lipid, yang disebut ateroma.
Guratan ateroma akan berkembang menjadi plak fibrous yang terdiri dari lipid yang tertutup oleh sel otot halus dan kolagen.

Proses penutupan mula-mula berjalan lambat, namun dengan penumpukan keping darah dan fibrin, proses ini akan berkembang lebih cepat seiring dengan mekanisme fibrotik yang bergantung trombosis.
Penjelasan Tentang Uji Lipoprotein densitas rendah (LDL)

Penjelasan Tentang Uji Lipoprotein densitas rendah (LDL)

Uji LDL umumnya dilakukan sebagai bagian dari pengukuran kolesterol total, lipoprotein densitas tinggi (HDL)
dan trigliserida.Hasil pengukuran LDL yang sehat umumnya berkisar antara angka optimal dan kisaran mendekati optimal.Berikut adalah salah satu patokan kisaran angka yang digunakan dalam pengukuran lab (Laboratorium yang berbeda memiliki kisaran nilai yang sedikit berbeda-beda):
  • Optimal: kurang dari 100 mg/dL (kurang dari 70 mg/dL untuk individu yang memiliki riwayat penyakit jantung atau memiliki risiko sangat tinggi terkena penyakit aterosklerosis.)
  • Mendekati Optimal: 100 - 129 mg/dL,
  • Batas Tinggi: 130 - 159 mg/dL,
  • Tinggi: 160 - 189 mg/dL,
  • Sangat Tinggi: 190 mg/dL dan lebih tinggi.
Sebelum melakukan pemeriksaan LDL
penggunaan obat apapun harus dihentikan sementara dan tidak diperbolehkan makan-minum selama 9-12 jam.Darah akan diambil dari vena (pembuluh balik), umumnya pada bagian siku atau bagian belakang tangan.Untuk bayi dan anak kecil, dapat digunakan pisau bedah untuk membuat luka di kulit.
Penjelasan Tentang Pengertian Lipoprotein densitas rendah (LDL)

Penjelasan Tentang Pengertian Lipoprotein densitas rendah (LDL)

Lipoprotein densitas rendah adalah golongan lipoprotein (lemak dan protein) yang bervariasi dalam ukuran (diameter 18-25 nm) dan isi, serta berfungsi mengangkut kolesterol, trigliserida, dan lemak lain (lipid) dalam darah ke berbagai bagian tubuh.

Secara lebih spesifik, fungsi utama dari LDL adalah untuk mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan dengan menggabungkannya ke dalam membran sel.

LDL seringkali disebut sebagai kolesterol jahat karena kadar LDL yang tinggi berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler, salah satunya adalah terjadinya penyumbatan arteri (pembuluh nadi) bila kadar LDL terlalu tinggi.LDL terbentuk akibat endapan senyawa NEFA yang tidak terserap oleh FATP
Penjelasan Tentang Pengertian Niasin

Penjelasan Tentang Pengertian Niasin

Niasin adalah salah satu senyawa organik yang ditemukan pada tahun 1937, yang berfungsi untuk mencegah penyakit pelagra. Senyawa organik yang lain disebut nikotinamida, keduanya mengandung alkaloid nikotina dan kemudian disebut sebagai vitamin B3, meskipun nikotinamida bukanlah nikotinamina.

Sekitar tahun 1956, niasin mulai digunakan pertama kali untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah serangan jantung. Niasin berfungsi dengan baik untuk meningkatkan HDL, menurunkan kadar LDL dan trigliserida, namun penggunaan yang berlebihan dapat berakibat gagal hati yang hanya dapat diatasi dengan transplantasi
Penjelasan Tentang Jenis Sumber Makanan Yang Mengandung Lisina

Penjelasan Tentang Jenis Sumber Makanan Yang Mengandung Lisina

Lisina banyak terdapat pada makanan yang banyak mengandung protein, seperti daging, keju, susu, ikan dan telur untuk protein hewani.
Sementara untuk protein nabati bisa didapat dari kacang-kacangan, seperti kacang kedelai dan hasil proses kedelai lainnya seperti tahu dan tempe.
Biji-bijian serealia terkenal miskin akan lisina. Sebaliknya, biji polong-polongan kaya akan asam amino ini.
Kekurangan lisina dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah, pusing, kehilangan selera makan, anemia, gangguan pertumbuhan dan gangguan reproduksi
Penjelasan Tentang Manfaat Lisina

Penjelasan Tentang Manfaat Lisina

Penelitian membuktikan bahwa lisina terbukti efektif untuk mencegah HSV karena lisina bersifat antivirus, sehingga dapat mencegah perkembangbiakan virus penyebab herpes.

Di samping itu, manfaat lain lisina adalah membantu dalam penyerapan kalsium, pembentukan hormon dan kolagen, serta antibodi. Secara tidak langsung, lisina juga dapat menstimulasi selera makan,

karena perannya dalam membantu proses detoksifikasi pada hati dan menghasilkan enzim pencernaan. Lisina juga memainkan peranan penting dalam produksi carnitine untuk mengubah asam lemak menjadi energi dan membantu menurunkan kadar kolesterol.
Penjelasan Tentang Pengertian Lisina

Penjelasan Tentang Pengertian Lisina

Lisina merupakan asam amino penyusun protein yang dalam pelarut air bersifat basa, seperti juga histidin. Lisina tergolong asam amino esensial bagi manusia,
yakni asam amino yang dibutuhkan untuk kesehatan, tetapi tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia. Kebutuhan rata-rata per hari adalah 1 - 1,5 g. Lisina menjadi kerangka bagi niasin
(vitamin B1). Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan pelagra.
Penjelasan Tentang Tipe Kolagen

Penjelasan Tentang Tipe Kolagen

Kolagen saat ini telah ditemukan dan dibagi menjadi 28 kelas:
  • Kolagen fibrillar, yaitu kolagen tipe I, II, III, V, dan XI.
  • Kolagen yang membentuk jaringan, yaitu kolagen Tipe IV (Lamina densa dari dasar membran Hemidesmosom), VIII und X.
  • Kolagen yang fibrillar terasosiasi(FACIT), yaitu kollagn tipe IX, XII, XIV, dan XXII.
  • Kolagen berbentuk rangkaian mutiara, yaitu kolagen tipe VI.
  • Verankerungsfibrillen, yaitu kolagen tipe VII.
  • Kolagen dengan domain transmembran, yaitu kolagen tipe XIII, XVII, XXIII, dan XXV.

Penjelasan Tentang Pengertian Kolagen

Penjelasan Tentang Pengertian Kolagen

Kolagen adalah salah satu protein yang menyusun tubuh manusia. Keberadaannya adalah kurang lebih mencapai 30% dari seluruh protein yang terdapat di tubuh.

Dia adalah struktur organik pembangun tulang, gigi, sendi, otot, dan kulit. Serat kolagen memiliki daya tahan yang kuat terhadap tekanan. Kata kolagen sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya (bersifat lekat atau menghasilkan pelekat).
Penjelasan Tentang Pengertian Stereotipe

Penjelasan Tentang Pengertian Stereotipe

Stereotipe adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan.
Stereotipe merupakan jalan pintas pemikiran yang dilakukan secara intuitif oleh manusia untuk menyederhanakan hal-hal yang kompleks dan membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat.

Namun, stereotipe dapat berupa prasangka positif dan juga negatif, dan kadang-kadang dijadikan alasan untuk melakukan tindakan diskriminatif. Sebagian orang menganggap segala bentuk stereotipe negatif. Stereotipe jarang sekali akurat,

biasanya hanya memiliki sedikit dasar yang benar, atau bahkan sepenuhnya dikarang-karang. Berbagai disiplin ilmu memiliki pendapat yang berbeda mengenai asal mula stereotipe: psikolog menekankan pada pengalaman dengan suatu kelompok, pola komunikasi tentang kelompok tersebut, dan konflik antarkelompok.

Sosiolog menekankan pada hubungan di antara kelompok dan posisi kelompok-kelompok dalam tatanan sosial. Para humanis berorientasi psikoanalisis (mis. Sander Gilman) menekankan bahwa stereotipe secara definisi tidak pernah akurat, namun merupakan penonjolan ketakutan seseorang kepada orang lainnya, tanpa mempedulikan kenyataan yang sebenarnya. Walaupun jarang sekali stereotipe itu sepenuhnya akurat, namun beberapa penelitian statistik menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus stereotipe sesuai dengan fakta terukur.
Penjelasan Tentang Pengertian dahi atau jidat

Penjelasan Tentang Pengertian dahi atau jidat

Dalam anatomi manusia, dahi atau jidat, adalah bagian bertulang pada kepala di atas mata. Manusia modern memiliki dahi vertikal
yang berakhir pada garis rambut di mana kepala mulai mendatar
Otot dahi antara lain adalah frontalis yang menggerakkan dan mengkontraksikan tempurung dahi.
Penjelasan Tentang Istilah lokasi anatomi

Penjelasan Tentang Istilah lokasi anatomi

Anatomi memiliki pembendaharaan kata internasional. Istilah anatomis mempunyai arti yang tepat dan digunakan dalam kedokteran dan biologi. Selain istilah anatomis, biasanya digunakan pula istilah sehari-hari atau istilah lainnya seperti tulang belikat (scapula) dan circulus Willis
(Circulus arteriosus cerebri).

Semua deskripsi anatomis disesuaikan dengan standar posisi anatomi. hal ini dibuat agar tidak terjadi kesalahpahaman arti dari masing-masing pendapat.

Syarat posisi anatomi:
  • Berdiri dengan tegak, dengan kepala, kedua mata, dan jari kaki menghadap ke depan.
  • Kedua tangan di sisi tubuh dengan telapak tangan terbuka ke depan.
  • Kedua kaki merapat dan mengarah ke depan.
Bidang anatomi adalah bidang yang melalui tubuh dalam posisi anatomi:
  • Bidang median: bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian kanan dan kiri.
  • Bidang sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dari titik tertentu (tidak membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar dengan bidang median.
  • Bidang horizontal: bidang yang terletak melintang melalui tubuh (bidang X-Y). Bidang ini membagi tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bawah (inferior).
  • Bidang koronal: bidang vertikal yang melalui tubuh, letaknya tegak lurus terhadap bidang median atau sagital. membagi tubuh menjadi bagian depan (frontal) dan belakang (dorsal).
Istilah untuk perbandingan
Superior(=atas) atau kranial: lebih dekat pada kepala.
Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu.

Inferior(=bawah) atau kaudal: lebih dekat pada kaki.
Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara.

Anterior(=depan): lebih dekat ke depan.
Contoh: Lambung terletak anterior terhadap limpa.

Posterior(=belakang): lebih dekat ke belakang.
Contoh: Jatung terletak posterior terhadap tulang rusuk.

Superfisial: lebih dekat ke/di permukaan.
Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya.

Profunda: lebih jauh dari permukaan.
Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot lengan bawah.

Medial(=dalam)): lebih dekat ke bidang median.
Contoh: Jari manis terletak medial terhadap jari jempol.

Lateral(=luar): menjauhi bidang median.
Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata.

Proksimal(=atas): lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal.
Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan.

Distal(=bawah): lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal.
Contoh: Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku.
Penjelasan Tentang Pengertian Tengkorak

Penjelasan Tentang Pengertian Tengkorak

Tengkorak adalah struktur tulang pada binatang yang merupakan rangka kepala. Binatang yang memiliki tengkorak dinamai Craniata.

Tengkorak menunjang struktur wajah dan melindungi kepala dari luka. Selain melindungi otak, tengkorak juga memberi jarak yang cukup antara kedua mata untuk pandangan stereoskopis, dan menetapkan posisi telinga sehingga otak dapat memperkirakan arah dan jarak suara.

Dalam beberapa binatang, tengkorak juga dapat memiliki tanduk yang penting untuk membela diri. Pada manusia, tengkorak dewasa biasanya terdiri dari 22 tulang.
Penjelasan Tentang Pengertian Sistem rangka

Penjelasan Tentang Pengertian Sistem rangka

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.

Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu.
Penjelasan Tentang Pengertian Otot lurik atau otot rangka

Penjelasan Tentang Pengertian Otot lurik atau otot rangka

Otot lurik atau otot rangka adalah sejenis otot yang menempel pada rangka tubuh dan digunakan untuk pergerakan. Otot ini mempunyai pigmen mioglobin dan mendominasi tubuh vertebrata.

Otot ini disebut lurik, karena pada otot ini tampak daerah gelap (miosin) dan terang (aktin) yang berselang seling. Disebut juga otot rangka, karena melekat di rangka dan juga otot sadar, karena bekerja di bawah kesadaran (volunter).

Ciri-cirinya adalah berbentuk silindris, memanjang dan berinti sel banyak (multinuklei), bergerak dalam waktu cepat, dan cepat lelah.
Penjelasan Tentang ciri ciri fungi

Penjelasan Tentang ciri ciri fungi

Beberapa ciri-ciri fungi yang mirip dengan makhluk hidup lain:
  • Dengan jenis eukariota lainnya: Sama seperti eukariota, sel fungi memiliki membran inti dengan kromosom yang mengandung DNA. Selain itu, sel fungi juga memiliki beberapa organel sitoplasmik seperti mitokondria, sterol, dan ribosom.
  • Dengan hewan: Fungi tidak mempunyai kloroplas dan merupakan organisme heterotrof, memerlukan senyawa organik sebagai sumber energinya.
  • Dengan tumbuhan: Fungi mempunyai dinding sel dan vakuola. Fungi bisa bereproduksi secara seksual maupun aseksual, dan seperti grup tanaman basal lainnya (seperti tumbuhan paku dan lumut daun), fungi akan menghasilkan spora. Mirip juga dengan lumut daun dan algae, fungi memiliki nukleus yang haploid
Penjelasan Tentang Posisi fungi dalam taksonomi

Penjelasan Tentang Posisi fungi dalam taksonomi

Sebelum dikenalkannya metode molekuler untuk analisis filogenetik, dulu fungi dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan plantae karena fungi memiliki beberapa kemiripan dengan tumbuhan yaitu tidak dapat berpindah tempat, juga struktur morfologi dan tempat hidupnya juga mirip. Seperti tanaman, kebanyakan fungi juga tumbuh di tanah.

Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari kerajaan tumbuhan dan mempunyai kerajaan sendiri karena banyak hal yang berbeda.

Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.

Beberapa ciri-ciri fungi yang mirip dengan makhluk hidup lain:
  • Dengan jenis eukariota lainnya: Sama seperti eukariota, sel fungi memiliki membran inti dengan kromosom yang mengandung DNA. Selain itu, sel fungi juga memiliki beberapa organel sitoplasmik seperti mitokondria, sterol, dan ribosom.
  • Dengan hewan: Fungi tidak mempunyai kloroplas dan merupakan organisme heterotrof, memerlukan senyawa organik sebagai sumber energinya.
  • Dengan tumbuhan: Fungi mempunyai dinding sel dan vakuola. Fungi bisa bereproduksi secara seksual maupun aseksual, dan seperti grup tanaman basal lainnya 
  • (seperti tumbuhan paku dan lumut daun), fungi akan menghasilkan spora. Mirip juga dengan lumut daun dan algae, fungi memiliki nukleus yang haploid
Penjelasan Tentang Pengertian Fungi

Penjelasan Tentang Pengertian Fungi

Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.

Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri.

Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah,

sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium.
Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi
Penjelasan Tentang Pengertian Dinding sel

Penjelasan Tentang Pengertian Dinding sel

Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.

Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.

Dinding rumah terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).racun
Penjelasan Tentang Klasifikasi Sianobakteri

Penjelasan Tentang Klasifikasi Sianobakteri

Sianobakteri secara tradisional diklasifikasikan menjadi lima kelompok, berdasar struktur tubuhnya yaitu:
Chroococcales,
Pleurocapsales,
Oscillatoriales,
Nostocales,
Stigonematales
Pengelompokan ini sekarang dipandang tidak tepat dan proses revisi tengah dilakukan dengan bantuan teknik-teknik biologi molekular.

Penjelasan Tentang Pengertian Cyanobacteria

Penjelasan Tentang Pengertian Cyanobacteria

Cyanobacteria, dikenal pula sebagai sianobakteri
(a), bakteri biru-hijau, ganggang biru-hijau (Cyanophyceae),
serta ganggang biru, adalah filum (atau divisi) bakteri autotrof fotosintetik. Jejak fosilnya telah ditemukan berusia 3,8 miliar tahun. Kelompok bakteri ini sekarang adalah salah satu kelompok terbesar dan terpenting di bumi.
Penjelasan Tentang Pengertian Nomor atom

Penjelasan Tentang Pengertian Nomor atom

Nomor atom adalah angka yang menunjukkan jumlah proton dalam inti atom. Secara tradisi, nomor atom dilambangkan dengan simbol Z.
Karena nomor atom setiap unsur kimia unik, nomor atom dipakai untuk mengidentifikasi unsur kimia. Misalnya angka atom hidrogen adalah 1 (satu) - artinya Hidrogen memiliki proton sejumlah satu.
Penjelasan Tentang Komposisi Darah

Penjelasan Tentang Komposisi Darah

Komposisi Darah Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.

Korpuskula darah terdiri dari:
  • Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
  • Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita penyakit anemia.
  • Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
  • Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.
  • Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakit leukopenia.

Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas:
  • Air: 91,0%
  • Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
  • Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, , kalium dan zat besi,nitrogen, dll)
  •    Garam
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung
  • albumin
  • bahan pembeku darah
  • immunoglobin (antibodi)
  • hormon
  • berbagai jenis protein
  • berbagai jenis garam
Demikian juga dengan darah Hewan, juga mengandung:air, protein ((Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen),mineral (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, , kalium dan zat besi,nitrogen, dll).
Penjelasan Tentang Pengertian Darah

Penjelasan Tentang Pengertian Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.

Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas.

Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).
Penjelasan Tentang Pengertian Pembuluh balik atau vena

Penjelasan Tentang Pengertian Pembuluh balik atau vena

Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya.

Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.

Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan.

Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.

Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises.
Penjelasan Tentang Pengertian Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular

Penjelasan Tentang Pengertian Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh
(bagian dari homeostasis).

Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
  • Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi).
  • Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
Penjelasan Tentang Pengertian Pernapasan perut

Penjelasan Tentang Pengertian Pernapasan perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
  • Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
  • Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Penjelasan Tentang Pengertian Pernapasan dada

Penjelasan Tentang Pengertian Pernapasan dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
  • Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
  • Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Penjelasan Tentang Pengertian Sistem pernapasan atau sistem respirasi

Penjelasan Tentang Pengertian Sistem pernapasan atau sistem respirasi

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas.

Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.
Penjelasan Tentang Pengertian Paru paru

Penjelasan Tentang Pengertian Paru paru

Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) vertebrata yang bernapas dengan udara.

Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Prosesnya disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas. Paru-paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi. Istilah kedokteran yang berhubungan dengan paru-paru sering mulai di pulmo-, dari kata Latin pulmones untuk paru-paru.
Penjelasan Tentang Pengertian Bulu

Penjelasan Tentang Pengertian Bulu

Bulu adalah suatu struktur epidermis yang membentuk penutup luar, pada burung misalnya. Bulu adalah satu ciri utama yang membedakan Kelas Aves dari yang lain.

Bulu adalah struktur paling rumit pada Vertebrata. Sebagaimana rambut, kuku dan sisik, bulu adalah tambahan integumenter; organ kulit yang terbentuk dari pembiakan terkendali sel biologis dalam epidermis, atau kulit luar, yang menghasilkan protin keratin.

Ia melindungi burung dari air dan suhu sejuk dan memberikan warna yang kadang kala digunakan sebagai penyamaran dari pemangsa dan kadang kala sebagai cara komunikasi visual. Walaupun setiap bulu amat ringan, bulu burung berat dua hingga tiga kali dibandingkan tulangnya.

Diperkirakan bulu berubah dari sisik reptilia, bagaimanapun kajian terkini menimbulkan keraguan terhadap homologi ini (untuk bacaan lanjut lihat Q Rev Biol. 2002 Sep;77(3):261-95.). Bulu kemungkinan merupakan struktur penebat berfilamen, atau kemungkinan penanda untuk mengawan, dan ini kemudiannya berubah kepada bulu terkini.

Walaupun burung menggunakan bulu pelepah untuk terbang, beberapa dinosaurus telah ditemukan dengan bulu pada anggota badan mereka yang tidak mungkin berfungsi untuk terbang. Satu teori adalah bulu ini berkembang pada dinosaurus sebagai suatu cara penebat; dinosaurus kecil itu kemudian menghasilkan bulu yang lebih panjang yang membantu mereka meluncur, yang kemudiannya memulai proses evolusi yang menghasilkan burung proto Archaeopteryx dan Microraptor.
Penjelasan Tentang Sifat Sifat Batang

Penjelasan Tentang Sifat Sifat Batang

Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :
  • Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
  • Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
  • Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
  • Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
  • Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
  • Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.

Penjelasan Tentang Pengertian Rambut

Penjelasan Tentang Pengertian Rambut

Rambut atau sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan dan manusia, terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan.
Penjelasan Tentang Pengertian Sistem organ

Penjelasan Tentang Pengertian Sistem organ

Sistem organ adalah gabungan dari berbagai organ untuk melakukan fungsi tertentu didalam tubuh. Setiap organ memegang peranan yang sama penting dalam menjalankan fungsinya.Sistem organ tubuh biasanya dikelompokan menjadi sembilan, yaitu sistem rangka, sistem otot, sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem sirkulasi, sistem saraf, sistem endokrin, sistem ekskresi, sistem reproduksi.

Sistem sirkulasi pada hewan umumnya berupa sistem peredaran darah tertutup tunggal dan peredaran darah tertutup ganda. Sistem peredaran darah tertutup maksudnya bahwa darah mengalir melalui pembuluh darah, dan ganda/tunggal yaitu banyaknya perputaran darah pada waktu melalui jantung
Penjelasan Tentang Organ hewan

Penjelasan Tentang Organ hewan

Organ adalah gabungan dari berbagai jenis jaringan yang terorganisasi dalam fungsi tertentu.Makin tinggi derajat suatu hewan, makin banyak organ tubuh yang dimilikinya. Hal ini bertujuan untuk efisiensi kerja, karena dengan banyaknya organ tubuhmaka pembagian kerja akan semakin efektif.

Berdasarkan letaknya, organ dikelompokan menjadi dua macam, yaitu organ dalam dan organ luar. Organ dalam tubuh dalam misalnya hati dan jantung. Sedangkan organ luar tubuh misalnya kulit, mata, telinga, dan hidung.
Penjelasan Tentang Jaringan hewan

Penjelasan Tentang Jaringan hewan

Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ. Jenis jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan manusia ada empat macam, yaitu jaringan epitl, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jaringan ikat terdiri dari matriks dan sel-sel jaringan ikat. Matriks terdiri dari serat-serat dan bahan dasar, sedangkan serat-serat matriks sendiri terdiri dari beberapa jenis yaitu serat kalogen, serat elastin, dan serat retikuler. Jaringan ikatnnya terdiri dari beberapa jenis sel, misalnya adalah sel lemak
Penjelasan Tentang Pengertian Sel hewan

Penjelasan Tentang Pengertian Sel hewan

Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena mereka tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras, sel hewan bervariasi bentuknya. Sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan.

sel hewan terdiri dari vesikel, mitokondria, sentriol, nukleus, nukleolus, kromatin, ribosom, retikulum endoplasma,mikrotubulus, membran plasma, vakuola, sitosol, selaput inti, badan golgi, lisosom, an vesikel.

Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol yang berguna pada saat pembelahan sel Adanya organel tersebut menjadi salah satu ciri yang membedakan antara hewan dan tumbuhan. Ciri-ciri lain dari sel hewan adalah sel hewan tidak memiliki dinding sel, memiliki vakuola berukuran kecil bahkan tidak ada, tidak memiliki plastida.Seperti pada tumbuhan, sel-sel hewan yang memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk suatu jaringan.

Sebagian besar sel tersusun dari air dan komponen kimia utama, seperti protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Sel tersusun dari dua lapis membran fosfolipid yang besifat selektif permeabel, yang berarti hanya molekul tertentu saja dapat masuk dan keluar sel.
Penjelasan Tentang Ciri Ciri hewan

Penjelasan Tentang Ciri Ciri hewan

Hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, memerlukan makanan bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Perbedaan itu berlaku secara umum, tentu saja ada kelainan-kelainannya. Tiap individu, baik pada hewan uniselular maupun pada hewan multiselular, merupakan satu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti tiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinat dari individu sebagai keseluruhan baik sebagai bagian suatu sel maupun seluruh sel. Inilah yang disebut konsep organismal, suatu konsep yang penting dalam biologi.

Secara umum berikut ini adalah ciri-ciri hewan:
  • Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai.
  • Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen.
  • Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan saraf dan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif.
  • Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya.
  • Alat pernapasan pada hewan bermacam-macam tergantung pada temapt hidupya, ada yang bernapas dengan paru-paru seperti kucing, insang seperti ikan, kulit seperti cacing, trakea seperti serangga.
  • Memerlukan makanan untuk tumbuh dan bertahan hidup.
  • Tidak mempunyai indra berpikir.
  • Dapat dikendali untuk manusia (hewan piaraan/sirkus).
  • Kehidupan dapat berakhir (mati)

Penjelasan Tentang Pengertian Hewan

Penjelasan Tentang Pengertian Hewan

Hewan atau disebut juga dengan binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi. Sebutan lainnya adalah fauna dan margasatwa (atau satwa saja).

Hewan dalam pengertian sistematika modern mencakup hanya kelompok bersel banyak (multiselular) dan terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan), sehingga kelompok ini disebut juga histozoa. Semua binatang heterotrof, artinya tidak membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya.
Penjelasan Tentang Pengertian Sistem integumen

Penjelasan Tentang Pengertian Sistem integumen

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".
Penjelasan Tentang Pengertian Otot jantung

Penjelasan Tentang Pengertian Otot jantung

Otot jantung adalah jenis otot lurik tidak sadar yang ditemukan di dinding jantung,
khususnya myocardium. Otot jantung adalah satu dari tiga jenis otot, yang lainnya adalah otot lurik dan otot polos. Sel-sel yang meliputi otot jantung, disebut cardiomyocyte atau sel otot myocardiocyteal, dapat berisi satu, dua, tiga dan empat inti sel (tiga atau empat sangat jarang).kontraksi yang terkoordinasi dari sel otot jantung di jantung memompa darah keluar dari serambi and bilik ke pembuluh darah dari kiri/tubuh/sistemik dan kanan/paru-paru. Tindakan yang kompleks ini membentuk sistol pada jantung.

Sel-sel pada otot jantung, seperti semua jaringan pada tubuh, bergantung dengan suplai darah yang cukup untuk mengirim oksigen dan nutrisi dan untuk membuang produk sisa seperti karbon dioksida. Arteri koroner memenuhi fungsi ini.
Penjelasan Tentang Jenis jenis otot

Penjelasan Tentang Jenis jenis otot

Otot lurik
Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik. Otot ini menempel pada kerangka dan digunakan untuk pergerakan.

Otot polos
Otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom.Otot polos dibangun oleh sel-sel otot yang terbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing,serta mempunyai satu inti, seperti yang terlihat pada gambar.

Otot jantung
Otot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat.

Efisiensi
Efisiensi dari otot manusia adalah 18%-26%. Efisiensi didefinisikan sebagai rasio metabolisme, berdasarkan penggunaan oksigen.
Penjelasan Tentang Pengertian Otot

Penjelasan Tentang Pengertian Otot

Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.
Penjelasan Tentang Penyakit pada hidung

Penjelasan Tentang Penyakit pada hidung

Penyakit pada hidung Gangguan pada hidung biasanya disebabkan oleh radang atau sakit pilek yang menghasilkan lendir atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf pembau. Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh adanya kotoran pada hidung dan bulu hidung yang terlalu banyak.
Kita harus selalu membersihkan hidung dari kotoran dan merapikan bulu-bulunya supaya penciuman kita tidak terganggu.
Penjelasan Tentang Proses mencium sesuatu

Penjelasan Tentang Proses mencium sesuatu

Proses mencium sesuatu Pada saat kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung kita. zat kimia yang merupakan sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir, kemudian akan merangsang rambut-rambut halus pada sel pembau. sel pembau akan meneruskan rangsang ini ke otak dan akan diolah sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut.
Penjelasan Tentang Pengertian hidung

Penjelasan Tentang Pengertian hidung

Secara anatomi, hidung adalah penonjolan pada vertebrata yang mengandung nostril, yang menyaring udara untuk pernapasan. Hidung sebagai suatu istilah, dapat juga digunakan untuk menunjukkan ujung sesuatu, seperti hidung pada pesawat terbang.

Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara pernapasan, menyaring udara, menghangatkan udara pernapasan, juga berperan dalam resonansi suara.

Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimia yang berupa gas.di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.
Penjelasan Tentang Pengertian Sinus paranasal

Penjelasan Tentang Pengertian Sinus paranasal

Sinus paranasal adalah sinus (rongga) pada tulang berada sekitar nasal (hidung).

Rongga-rongga pada tengkorak ini berhubungan dengan hidung, dan secara terus menerus menghasilkan lendir yang dialirkan ke hidung. Gangguan aliran ini karena berbagai sebab akan menyebabkan penumpukan lendir di rongga sinus, jika terinfeksi oleh kuman akan menyebabkan infeksi sinus yang disebut sinusitis.

Sampai saat ini belum diketahui secara jelas fungsi dari sinus ini, meskipun banyak teori yang menerangkan fungsinya.
Ada 4 sinus paranasal:
  • Sinus Maksila
  • Sinus etmoid
  • Sinus frontal
  • Sinus Spenoid

Penjelasan Tentang Peran Keluarga dalam Pengasuhan Anak

Penjelasan Tentang Peran Keluarga dalam Pengasuhan Anak

Peran Keluarga dalam Pengasuhan Anak
Beberapa peran keluarga dalam pengasuhan anak adalah sebagai berikut:
Terjalinnya hubungan yang harmonis dalam keluarga melalui penerapan pola asuh islami sejak dini, yakni:
Pengasuhan dan pemeliharaan anak dimulai sejak pra konsepsi pernikahan. Ada tuntunan bagi orangtua laki-laki maupun perempuan untuk memilih pasangan yang terbaik sesuai tuntunan agama dengan maksud bahwa orangtua yang baik kemungkinan besar akan mampu mengasuh anak dengan baik pula.
Pengasuhan dan perawatan anak saat dalam kandungan, setelah lahir dan sampai masa dewasa dan seterusnya diberikan dengan memberikan kasih sayang sepenuhnya dan membimbing anak beragama menyembah Allah SWT.
Memberikan pendidikan yang terbaik pada anak,terutam pendidikan agama. Orangtua yang salih adalah model terbaik untuk memberi pendidikan agama kepada anak-anak. Penanaman jiwa agam yang dimulai dari keluarga, semenjak anak masih kecil dengan cara membiasakan anak dengan tingkah laku yang baik. Dengan mencontoh keteladanan Rasulullah SAW adalah dengan menanamkan nilai-nilai akhlakul kharimah.
Agama yang ditanamkan pada anak bukan hanya karena agama keturunan tetapi bagaimana anak mampu mencapai kesadaran pribadi untuk ber-Tuhan sehingga melaksanakan semua aturan agama

Kesabaran dan ketulusan hati. Sikap sabar dan ketulusan hati orangtua dapat mengantarkan kesuksesan anak. Begitu pula memupuk kesabaran anak sangat diperlukan sebagai upaya meningkatkan pengendalian diri. Kesabaran menjadi hal yang penting dalam hidup manusia sebab bila kesabaran tertanam dalam diri seseorang dengan baik maka seseorang akan mampu mengendalikan diri dan berbuat yang terbaik untuk kehidupannya.

Secara psikologis dapat ditelusuri bahwa bila anak dilatih untuk memiliki sifat sabar dengan bekal agama yang dimiliki akan berimplikasi positif bagi kehidupan anak secara pribadi dan bagi orang lain/masyarakat secara luas, diantaranya:
Mewujudkan keselehan sosial dan kesalehan individu yaitu dengan terwujudnya kualitas keimanan pada individu dan masyarakat yang bertaqwa, beriman dan beramal saleh. Seseorang yang memiliki kesalehan sosial yang tinggi memiliki empati, sosialisasi diri, kesetiakawanan, keramahan, mengendalikan amarah, kemandirian, sikap ketenangan dan teratur berfikir serta cermat bertindak. Sikap yang ditunjukkan akibat kesabaran diri akan membuat individu mudah bergaul, dengan rasa aman dan damai, tanpa kekerasan. Sikap tersebut akan mampu memupuk konsep diri seseorang.
Dapat membina hubungan yang baik antar individu dan punya semangat persaudaraan.
Saat seseorang dalam kesabaran akan bertumpu pada nilai ketaqwaan dan ketaatan pada Allah SWT. Seseorang yang berada dalam keimanan dan ketaqwaan sebagaimana janji Tuhan akan memiliki jiwa yang tenang. Dalam jiwa seorang yang tenang akan menstabilkan tekanan pada amygdale (system saraf emosi), sehingga emosi stabil. Dalam keadaan emosi yang stabil, seorang mudah mengedalikan diri dengan baik.

Orangtua wajib mengusahakan kebahagian bagi anak dan menerima keadaan anak apa adanya, mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT , serta mengembangkan potensi yang dimiliki anak. Orangtua perlu tahu bahwa anak memiliki potensi yang luar biasa dan kesuksesan seseorang bukan mutlak ditentukan oleh kecerdasan intelektual saja (hanya sekedar IQ tinggi) akan tetapi kecerdasan itu bersifat majemuk.

Menurut Gardner bahwa pada diri anak dikenal istilah multiple intellegensi/kecerdasan ganda, yaitu:
Kecerdasan linguistik: meliputi kemampuan dalam hal mengarang, membaca maupun berkomunikasi verbal. Tipe kecerdasan ini banyak dikuasai oleh mereka yang berprofesi maupun orator.
Kecerdasan logika-matematika. Jenis kecerdasan ini dapat membantu seseorang menemukan solusi persoalan yang melibatkan perhitungan angka.
Kecerdasan visual-spasial. Tipe kecerdasan ini memudahkan seseorang untuk menemukan arah, menggunakan peta dan melihat objek dari berbagai sudut.
Kecerdasan gerak tubuh/kinestesis. Pada tipe kecerdasan ini banyak dikuasai oleh olahragawan, penari,pemahat maupun dokter bedah.
Kecerdasan musical. Tipe kecerdasn ini berkembang dengan sangat baik pada musisi, penyanyi dan composer.
Kecerdasan interpersonal. Tipe kecerdasn ini memudahkan seseorang untuk memahami dan bekerja dengan dirinya sendiri.
Kecerdasan intrarpersonal. Tipe kecerdasan ini adalah adany kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.
Kecerdasan natural. Tipe kecerdasan ini adalah adanya kemampuan untuk bekerjasama dan menyelaraskan diri dengan alam.
iKecerdasan spiritual dan kecerdasan eksistensial.

Mendisiplinkan anak dengan kasih sayang secara bersikap adil.
Komunikatif dengan anak. Membicarakan hal yang ingin diketahui anak, dengan menjawab pertanyaan anak secara baik, misalkan; membicarakan pendidikan seks dan orangtua penting memberikan pendidikan seks sejak dini.
Memahami anak dengan segala aktivtasnya, termasuk pergaulannya, (Rifa, 2009)
Penjelasan Tentang Ciri ciri masa kanak kanak awal

Penjelasan Tentang Ciri ciri masa kanak kanak awal

Ciri � ciri masa kanak � kanak awal dapat diuraikan sebagai berikut:
Masa kanak � kanak awal merupakan masa �Preschool Age�. Masa ini adalah masa anak sebelum anak masuk pendidikan formal (SD).
Masa kanak � kanak awal merupakan masa � Pregang Age�
Masa ini anak belajar dasar � dasar dari tingkah laku untuk mempersiapkan dirinya bagi kehidupan bersama.
Masa kanak � kanak awal merupakan masa �Hunter Age�
Masa ini anak senang menyalidiki dan ingin tahu apa yang ada disekitarnya.
Masa kanak � kanak awal merupakan masa �Problem Age�
Anak menunjukkan banyak problem tingkah laku yang harus diperhatikan oleh orang tua.
Penjelasan Tentang Pengaruh Parenting Style terhadap Perilaku Anak

Penjelasan Tentang Pengaruh Parenting Style terhadap Perilaku Anak

Pengaruh Parenting Style terhadap Perilaku Anak

(1). Parenting Style: Authoritarian
Sikap atau Perilaku Orang Tua
Sikap acceptance rendah, namun kontrolnya tinggi.
Suka menghukum secara fisik
Bersikap mengomando (mengharuskan / memerintah anak untuk melakukan sesuatu tanpa kompromi)
Bersikap kaku (keras)
Cenderung emosional dan bersikap menolak

Profil Tingkah Laku Anak
Mudah tersinggung
Penakut
Pemurung, tidak bahagia
Mudah terpengaruh
Mudah stres
Tidak mempunyai arah masa depan
Tidak bersahabat

(2). Parenting Style: Permisiveness
Sikap atau Perilaku Orang Tua
Sikap acceptancenya tingi, namun kontrolnya rendah
Memberikan kebebasan kepada anak untuk menyatakan dorongan / keinginannmya.

Profil Tingkah Laku Anak
Bersikap impulsif dan agresif
Suka memberontak
Kurang memikliki rasa percaya diri dan pengendalian diri
Suka mendominasi
Tidak jelas arah hidupnya
Prestasinya rendah

(3). Parenting Style: Authoritative
Sikap atau Perilaku Orang Tua
Sikap acceptance dan kontrolnya tinggi.
Bersikap responsif terhadap kebutuhan anak
Mendorong anak untuk menyatakan pendapat
Memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan yang baik dan buruk

Profil Tingkah Laku Anak
Bersikap bersahabat
Memiliki rasa percaya diri
Mampu mengendalikan diri
Bersikap sopan
Mau bekerjasama
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
Mempunyai tujuan dan arah hidup yang jelas
Berorientasi terhadap prestasi

Sumber: dari Syamsu Yusuf. 2009 dalam Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja
Penjelasan Tentang Pola Asuh Orang Tua Dalam Keluarga

Penjelasan Tentang Pola Asuh Orang Tua Dalam Keluarga

Pola Asuh Orang Tua Dalam Keluarga
Dalam kehidupan sehari-hari orang tua secara sadar atau tidak memberikan contoh yang kurang baik terhadap anaknya.misalnya meminta tolong dengan nada mengancam, tidak mau mendengarkan cerita anak tentang sesuatu hal, member nasihat tidak pada tempatnya dantidal pada waktu yang tepat, berbicara kasar pada anak,terlalu mementingkan diri sendiri,
tidak mau mengakui kesalahan yang telah dilakukan.Beberapa contoh sikap dan perilaku diatas berdampak negative terhadap perkembangan jiwa anak.Sehingga efek negative yang terjadi adalah anak memiliki sikap keras hati,manja, keras kepala, pemalas, pemalu dam lain- lain.Semua perilaku diatas dipengaruhi oleh pola pendidikan orng tua .Pola asuh orang tua akan mempengaruhi perkembangan jiwa ana.Tipe kepemimpinan orang tua berdampak pada pol aasuh yamg terhadap anaknya,Disisi lain pola asuh orang tua bersifat demikkratis atau otoriter, atau bahkan pada sisis lain bersifat laissez faire atau tipe campuran antara demokratis dan otoriter, (Syaiful, 2004

Pola Perlakuan orang tua

(1). Overprotection (terlalu melindungi)
Perilaku Orang Tua:
Kontak berlebihan pada anak
Pemberian bantuan yang terus menerus, meskipun anak sudah mampu sendiri
Pengawasan kegiatan anak yang berlebihan
Memcahkan masalah anak

Profil Tingkahlaku Anak:
Perasaan tidak aman
Agresif dan dengki
Mudah merasa gugup
Melarikan diri dari kenyataan
Sangat tergantung
Ingin menjdi pusat perhatian
Bersikap menyerah
Kurang mampu mengendalikan emosi
Menolak tanggung jawab
Suka bertengkar
Sulit bergaul
Pembuat onar (troubelmaker)

(2). Pola Perilaku Orangtua: Permissiveness (pembolehan)
Perilaku Orangtua
Memberikan kebebasan untuk berfikir
Menerima pendapat
Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
Toleran dan memahami kelemahan anak
Cenderung lebih suka member yang diminta anak daripada menerima

Profil Tingkahlaku Anak
Pandai mencari jalan keluar
Dapat bekerjasama
Percaya diri
Penuntut dan tidak sabaran

(3). Pola Perilaku Orangtua: Rejection (Penolakan)
Perilaku Orangtua
Bersikap masa bodoh
Bersikap kaku
Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak

Profil Tingkahlaku Anak
Agresif(mudah mara,gelisah, tidak patuh, suka bertengkar dan nakal)
Submissive(kurang dapat mengerjakan tugas, pemalu suka mengasingkan diri, mudah tersinggung dan penakut)
Sulit bergaul
Pendiam
Sadis

(4). Pola Perilaku Orangtua: Acceptance (penerimaan)
Perilaku Orangtua
Memberikan perhatian dan cinta kasih yang tulus pada anak
Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
Mengebangkan hubungan yang hangat dengan anak
Bersikap respek terhadap anak
Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau pendapatnya
Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau mendengarkan masalahnya

Profil Tingkahlaku Anak
Mau bekerjasama
Bersahabat
Loyal
Emosinya stabil
Ceria dan bersikap optimis
Mau menerima tanggung jawab
Jujur
Dapat dipercaya
Memiliki perencanaan baik di masa depan
Bersikap realistic (memahami kelebihan dan kekurangan secara obyektif)


(5). Pola Perilaku Orangtua: Domination (dominasi)
Perilaku Orangtua
Mendominasi Anak

Profil Tingkahlaku Anak
Bersikap sopan dan sangat hati-hati
Pemalu, penurut, dan mudah bingung
Tidak dapat bekerjasama

(6). Pola Perilaku Orangtua: . Submission (penyerahan)
Perilaku Orangtua
Selalu memberi sesuatu yang diminta anak
Membiarkan anak berperilaku semaunya sendiri

Profil Tingkahlaku Anak
Tidak patuh
Tidak bertanggung jawab
Agresif dan teledor
Bersikap otoriter
Terlalu percaya diri

(7). Pola Perilaku Orangtua: Punitiveness/Overdiscipline (terlalu disiplin)
Perilaku Orangtua
Mudah memberikan hukuman
Menanamkan kedisiplinan sangat keras

Profil Tingkahlaku Anak
Impulsif
Tidak dapat mengambil keputusan
Nakal
Sikap bermusuhan atau gresif

Sumber: dari Syamsu Yusuf. 2009 dalam Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja

Dari ketujuh sikap atau perlakuan orangtua itu, tampak bahwa sikap . acceptance merupakan yang paling baik untuk dimiliki atau dikembangkan oleh orang tua (Syamsu, 2009)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Diana Baumrind mengemukakan dua hasil penelitian yaitu : (1) ada 4 gaya perlakuan orang tua yaitu: Authoritarian, permissive, authoritative, dan negalectfull. (2) dampak gaya perlakuan orang tua terhadap perilaku anak
Penjelasan Tentang Faktor faktor yang mempengaruhi pola asuh

Penjelasan Tentang Faktor faktor yang mempengaruhi pola asuh

Faktor � faktor yang mempengaruhi pola asuh Setiap orang mempunyai sejarah sendiri � sendiri dan latar belakang yang seringkali sangat jauh berbeda. Perbedaan ini sangat memungkinkan terjadinya pola asuh yang berbeda terhadap anak. Menurut Maccoby & Mc loby ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu:
Sosial ekonomi

Lingkungan sosial berkaitan dengan pola hubungan sosial atau pergaulan yang dibentuk oleh orang tua maupun anak dengan lingkungan sekitarnya. Anak yang sosial ekonaminya rendah cenderung tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau bahkan tidak pernah mengenal bangku pendidikan sama sekali karena terkendala oleh status ekonomi.

Pendidikan: Pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Latar belakang pendidikan orang tua dapat mempengaruhi pola pikir orang tua baik formal maupun non formal kemudian juga berpengaruh pada aspirasi atau harapan orang tua kepada anaknya.

Nilai-nilai agama yang dianut orang tua: Nilai � nilai agama juga menjadi salah satu hal yang penting yang ditanamkan orang tua pada anak dalam pengasuhan yang mereka lakukan sehingga lembaga keagamaan juga turut berperan didalamnya.

Kepribadian: Dalam mengasuh anak orang tua bukan hanya mampu mengkomunikasikan fakta, gagasan dan pengetahuan saja, melainkan membantu menumbuhkembangkan kepribadian anak (Riyanto, 2002). Pendapat tersebut merujuk pada teori Humanistik yang menitikberatkan pendidikan bertumpu pada peserta didik, artinya anak perlu mendapat perhatian dalam membangun sistem pendidikan. Apabila anak telah menunjukkan gejala-gejala yang kurang baik, berarti mereka sudah tidak menunjukkan niat belajar yang sesungguhnya. Kalau gejala ini dibiarkan terus akan menjadi masalah di dalam mencapai keberhasilan belajarnya.

Jumlah anak: Jumlah anak yang dimiliki keluarga akan mempengaruhi pola asuh yang diterapkan orang tua. Semakin banyak jumlah anak dalam keluarga, maka ada kecenderungan bahwa orang tua tidak begitu menerapkan pola pengasuhan secara maksimal pada anak karena perhatian dan waktunya terbagi antara anak yang satu dengan anak yang lainnya, (Okta Sofia, 2009).
Penjelasan Tentang Macam macam Pola Asuh Orang Tua

Penjelasan Tentang Macam macam Pola Asuh Orang Tua

Bentuk Pola Asuh Macam macam Pola Asuh Orang Tua
Menurut Baumrind,(dikutip oleh Wawan Junaidi,2010), terdapat 4 macam pola asuh orang tua :

(1). Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan anak. Orang tua tipe ini juga memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan, dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat.

(2). Pola asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Orang tua tipe ini cenderung memaksa, memerintah, menghukum. Apabila anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh orang tua, maka orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak. Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah. Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya.

(3). Pola asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar. Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Mereka cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan oleh mereka. Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat, sehingga seringkali disukai oleh anak.

(4). Pola asuh Penelantar
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka, seperti bekerja, dan juga kadangkala biaya pun dihemat-hemat untuk anak mereka. Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantar secara fisik dan psikis pada ibu yang depresi. Ibu yang depresi pada umumnya tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-anaknya.

Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak � anak menurut Baumrind, (dikutip oleh Ira, 2006) adalah:

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak - anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stres, mempunyai minat terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain.

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar menentang, suka melanggar norma, berkepribadian lemah, cemas dan menarik diri.

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang agresif, tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial.
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang agresif, kurang bertanggung jawab, tidak mau mengalah, harga diri yang rendah, sering bolos dan bermasalah dengan teman.
Penjelasan Tentang Definisi Pola Asuh

Penjelasan Tentang Definisi Pola Asuh

Definisi Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak,yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi dengan anak,termasuk cara penerapan aturan,mengajarkan nilai / norma,memberikan perhatian dan kasih sayang serta menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga dijadikan panutan bagi anaknya (Theresia,2009)

Pola Asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berartimemehami anak dari berbagai aspek,dan memahami anak dengan memberikan ola asuh yang baik ,menjaga anak dan harta anak yatim, menerima, mamberi perlindungan, pemeliharaan, perawatan dan kasih sayang sebaik � baiknya (QS Al Baqoroh:220)

Dari beberapa pengertian maka yang dimaksud pola asuh dalam penelitian ini adalah cara orang tua bertndak sebagai suatu aktivitas kompleks yang melibatkan banyak perilaku spesifik secara individu atau bersama � sama sebagai serangkaian usaha aktif untuk mengarahkan anaknya.
Penjelasan Tentang Teori Prostaglandin

Penjelasan Tentang Teori Prostaglandin

Teori Prostaglandin Menjelang persalinan, diketahui bahwa prostaglandin sangat meningkat pada cairan amnion dan desidua. Diperkirakan bahwa terjadinya penurunan progesterone dapat memicu interleukin -1 untuk melakukan �hidrolisis gliserofosfolofid� sehingga terjadi pelepasan dari asam arakidonat menjadi prostaglandin, PGE2, dan PGF2 alfa. Terbukti pula bahwa saat mulainya persalinan terdapat penimbunan dalam jumlah besar asam arakidonat dan prostaglandin dalam cairan amnion. Selain itu, terjadi pembentukan prostasiklin dalam miometrium desidua dan korion leave.

Prostaglandin dapat melunakkan serviks dan merangsang kontraksi bila diberikan dalam bentuk infuse, per os, atau secara intra vaginal. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa proses mulainya persalinan merupakan proses yang kompleks dan paling dominant, tetapi merupakan inisiasi pertama yang masih belum diketahui dengan pasti.
Penjelasan Tentang Teori Janin

Penjelasan Tentang Teori Janin

Teori Janin Sinyal yang diarahkan pada maternal sebagai tanda bahwa janin telah siap lahir, belum diketahui dengan pasti. Kenyataan menunjukkan, bila terdapat anomaly hubungan hipofisis dan kelenjar supraneal, persalinan akan menjadi lebih lambat. Diduga bahwa keutuhan hipofisis dan glandula suprarenal sangat penting walaupun bentuk diketahui bentuk sinyalnya.
Penjelasan Tentang Teori Keregangan Otot Rahim

Penjelasan Tentang Teori Keregangan Otot Rahim

Teori Keregangan Otot Rahim Induksi persalinan dapat dilakukan dengan memecahkan ketuban sehingga keregangan otot rahim makin pendek dan kekuatan untuk berkontraksi makin meningkat.
Penjelasan Tentang Teori Oksitosin

Penjelasan Tentang Teori Oksitosin

Teori Oksitosin Menjelang persalinan terjadi peningkatan reseptor oksitosin dalam otot rahim sehingga mudah terstimulasi saat disuntikkan oksitosin dan menimbulkan kontraksi. Diduga bahwa oksitosin dapat meningkatkan pembentukan prostaglandin dan persalinan dapat berlangsung terus atau minimal melakukan kerjasama.
Penjelasan Tentang Teori Penurunan Progesteron

Penjelasan Tentang Teori Penurunan Progesteron

Teori Penurunan Progesteron Penuaan plasenta telah dimulai sejak usia kehamilan 30-60 minggu sehingga terjadi penurunan konsentrasi progesteron dan estrogen pada saat hamil, terjadi perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron yang menimbulkan kontraksi Braxton Hicks, yang selanjutnya akan bertindak sebagai kontraksi persalinan. Kenyataan menunjukkan bahwa saat menjelang persalinan, tidak terjadi penurunan konsentrasi progesteron
Penjelasan Tentang KONSEP DEFEKASI (BUANG AIR BESAR)

Penjelasan Tentang KONSEP DEFEKASI (BUANG AIR BESAR)

KONSEP DEFEKASI (BUANG AIR BESAR)

Buang Air Besar
Buang air besar atau defekasi adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem pencernaan (Dianawuri, 2009).

Fisiologi Buang Air Besar
Rektum biasanya kosong sampai menjelang defekasi. Seorang yang mempunyai kebiasaan teratur akan merasa kebutuhan membung air besar kira-kira pada waktu yang sama setiap hari. Hal ini disebabkan oleh refleks gastro-kolika yang biasanya bekerja sesudah makan pagi. Setelah makanan ini mencapai lambung dan setelah pencernaan dimulai maka peristaltik di dalam usus terangsang, merambat ke kolon, dan sisa makanan dari hari kemarinnya, yang waktu malam mencapai sekum mulai bergerak. Isi kolon pelvis masuk ke dalam rektum, serentak peristaltik keras terjadi di dalam kolon dan terjadi perasaan di daerah perineum. Tekanan intra-abdominal bertambah dengan penutupan glottis dan kontraksi diafragma dan otot abdominal, sfinkter anus mengendor dan kerjanya berakhir (Pearce, 2002).

Proses Buang Air Besar
Jenis gelombang peristaltik yang terlihat dalam usus halus jarang timbul pada sebagian kolon, sebaliknya hampir semua dorongan ditimbulkan oleh pergerakan lambat kearah anus oleh kontraksi haustrae dan gerakan massa. Dorongan di dalam sekum dan kolon asenden dihasilkan oleh kontraksi haustrae yang lambat tetapi berlangsung persisten yang membutuhkan waktu 8 sampai 15 jam untuk menggerakkan kimus hanya dari katup ileosekal ke kolon transversum, sementara kimusnya sendiri menjadi berkualitas feses dan menjadi lumpur setengah padat bukan setengah cair.

Pergerakan massa adalah jenis pristaltik yang termodifikasi yang ditandai timbulnya sebuah cincin konstriksi pada titik yang teregang di kolon transversum, kemudian dengan cepat kolon distal sepanjang 20 cm atau lebih hingga ke tempat konstriksi tadi akan kehilangan haustrasinya dan berkontraksi sebagai satu unit, mendorong materi feses dalam segmen itu untuk menuruni kolon.
Kontraksi secara progresif menimbulkan tekanan yang lebih besar selama kira-kira 30 detik, kemudian terjadi relaksasi selama 2 sampai 3 menit berikutnya sebelum terjadi pergerakan massa yang lain dan berjalan lebih jauh sepanjang kolon. Seluruh rangkaian pergerakan massa biasanya menetap hanya selama 10 sampai 30 menit, dan mungkin timbul kembali setengah hari lagi atau bahkan satu hari berikutnya. Bila pergerakan sudah mendorong massa feses ke dalam rektum, akan timbul keinginan untuk defekasi (Guyton, 1997).

Pengertian konstipasi
Konstipasi adalah suatu penurunan defekasi yang normal pada seseorang, disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering (Wilkinson, 2006).

Konstipasi adalah defekasi dengan frekuensi yang sedikit, tinja tidak cukup jumlahnya, berbentuk keras dan kering (Oenzil, 1995).

Konstipasi adalah kesulitan atau kelambatan pasase feses yang menyangkut konsistensi tinja dan frekuensi berhajat. Konstipasi dikatakan akut jika lamanya 1 sampai 4 minggu, sedangkan dikatakan kronik jika lamanya lebih dari 1 bulan (Mansjoer, 2000).

Penyebab konstipasi
Kurang gerak.
Kurang minum.
Kurang serat.
Sering menunda buang air besar.
Kebiasaan menggunakan obat pencahar.
Efek samping obat-obatan tertentu (antasid dan opiat) sampai adanya gangguan seperti usus terbelit.

Patofisiologi konstipasi
Defekasi menjadi sulit manakala frekuensi pergerakan usus berkurang, yang akhirnya akan memperpanjang masa transit tinja. Semakin lama tinja tertahan dalam usus, maka konsistensinya akan semakin keras, dan akhirnya membatu sehingga susah dikeluarkan (Arisman, 2004).

Rasa takut akan nyeri sewaktu berdefekasi juga dapat menjadi stimulus psikologis bagi seseorang untuk menahan buang air besar dan dapat menyebabkan konstipasi. Rangsangan simpatis atau saluran gastrointestinal menurunkan motilitas dan dapat memperlambat defekasi. Aktivitas simpatis meningkat pada individu yang mengalami stress lama. Obat-obatan tertentu misalnya antasid dan opiat juga dapat menyebabkan konstipasi (Corwin, 2000).

Cara mengurangi resiko konstipasi
Menyarankan untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi setiap hari,
seperti sayuran dan buah-buahan.
Menganjurkan untuk minum paling sedikit delapan gelas cairan (air, jus, teh, kopi) setiap hari untuk melembutkan feses.
Menganjurkan untuk tidak menggunakan laksatif secara rutin, karena bisa menyebabkan ketergantungan (Moore, 1997).

Pemeriksaan
Pemeriksaan dimulai pada rongga mulut meliputi gigi geligi, adanya luka pada selaput lendir mulut dan tumor yang dapat mengganggu rasa pengecap dan proses menelan.
Daerah perut diperiksa apakah ada pembesaran perut, peregangan atau tonjolan. Perabaan permukaan perut untuk menilai kekuatan otot perut. Perabaan lebih dalam dapat mengetahui massa tinja di usus besar, adanya tumor atau pelebaran nadi.
Pada pemeriksaan ketuk dicari pengumpulan gas berlebih, pembesaran organ, cairan dalam rongga perut atau adanya massa tinja. Pemeriksaan dengan stetoskop digunakan untuk mendengarkan suara gerakan usus besar serta mengetahui adanya sumbatan usus.
Pemeriksaan dubur untuk mengetahui adanya wasir, hernia, fissure (retakan) atau fistula (hubungan abnormal pada saluran cerna), juga kemungkinan tumor di dubur yang bisa mengganggu proses buang air besar. Colok dubur memberi informasi tentang tegangan otot, dubur, adanya timbunan tinja, atau adanya darah.
Pemeriksaan laboratorium dikaitkan dengan upaya mendeteksi faktor resiko konstipasi seperti gula darah, kadar hormon tiroid, elektrolit, anemia akibat keluarnya darah dari dubur. Anoskopi dianjurkan untuk menemukan hubungan abnormal pada saluran cerna, tukak, wasir, dan tumor.
Foto polos perut harus dikerjakan pada penderita konstipasi untuk mendeteksi adanya pemadatan tinja atau tinja keras yang menyumbat bahkan melubangi usus. Jika ada penurunan berat badan, anemia, keluarnya darah dari dubur atau riwayat keluarga dengan kanker usus besar perlu dilakukan koloskopi (Nri, 2004).

Terapi
Terapi diberikan sesuai penyebabnya dan pada lansia pengobatannya harus hati-hati. Untuk pengobatan biasanya dimulai fase 1 yaitu perubahan kebiasaan hidup meliputi latihan buang air besar secara teratur, dikombinasi olahraga, dan diet banyak cairan minimum 1500 cc/hari air/jus buah, makanan berserat sehari 20-30 gram.
Jika belum membaik, maka terapi memasuki fase 2, yaitu penggunaan obat-obatan laksatif atau supositoria dan enema serta terapi lainnya.
Jika fase 2 tidak efektif, maka perlu pemeriksaan radiologis, bahkan pada konstipasi tertentu perlu dilakukan tindakan operasi (Arief, 2008).

Patofisiologi hubungan serat dengan konstipasi
Diet berserat tinggi mempertahankan kelembaban tinja dengan cara menarik air secara osmotis ke dalam tinja dan dengan merangsang peristaltik kolon melalui peregangan. Dengan demikian, orang yang makan makanan rendah serat atau makanan yang sangat dimurnikan beresiko lebih besar mengalami konstipasi (Corwin, 2000).

Fisiologi pencernaan
Mengunyah
Pada umumnya otot-otot pengunyah dipersarafi oleh cabang motorik dari saraf ranial kelima, dan proses mengunyah dikontrol oleh nukleus dalam batang otak. Perangsangan formasio retikularis dekat pusat batang otak untuk pengecapan dan menimbulkan pergerakan mengunyah yang ritmis secara kontinu. Demikian pula, perangsangan area di hipotalamus, amigdala, dan bahkan di korteks serebri dekat area sensoris untuk pengecapan dan penghidu sering kali dapat menimbulkan gerakan mengunyah.

Menelan
Tahap volunter, bila makanan sudah siap untuk ditelan secara sadar makanan ditekan atau digulung kearah posterior ke dalam faring oleh tekanan lidah ke atas dan belakang terhadap palatum.
Tahap faringeal, sewaktu bolus makanan memasuki bagian posterior mulut dan faring, bolus merangsang daerah reseptor menelan di seluruh pintu faring, khususnya pada tiang-tiang tonsil, dan impuls-impuls berjalan ke batang otak untuk mencetuskan serangkaian kontraksi otot faringeal secara otomatis.
Tahap esopageal, esopagus terutama berfungsi untuk menyalurkan makanan dari faring ke lambung, dan gerakannya diatur secara khusus dari fungsi tersebut. Normalnya esopagus memperlihatkan dua tipe gerakan peristaltik. Peristaltik primer hanya merupakan kelanjutan dari gelombang peristaltik yang dimulai di faring dan menyebar ke esopagus selama tahap faringeal dan penelanan. Jika gelombang peristaltik primer gagal mendorong semua makanan yang telah masuk esopagus ke dalam lambung, maka terjadi gelombang peristaltik sekunder yang dihasilkan dari peregangan esopagus oleh makanan yang tertahan, dan terus berlanjut sampai semua makanan dikosongkan ke dalam lambung (Guyton, 1997).

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Azis. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika
Almatsier, Sunita (2004). Penuntut Diet. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Penjelasan Tentang Patofisiologi hubungan serat dengan konstipasi

Penjelasan Tentang Patofisiologi hubungan serat dengan konstipasi

Patofisiologi hubungan serat dengan konstipasi
Diet berserat tinggi mempertahankan kelembaban tinja dengan cara menarik air secara osmotis ke dalam tinja dan dengan merangsang peristaltik kolon melalui peregangan. Dengan demikian, orang yang makan makanan rendah serat atau makanan yang sangat dimurnikan beresiko lebih besar mengalami konstipasi (Corwin, 2000).

Fisiologi pencernaan
Mengunyah
Pada umumnya otot-otot pengunyah dipersarafi oleh cabang motorik dari saraf ranial kelima, dan proses mengunyah dikontrol oleh nukleus dalam batang otak. Perangsangan formasio retikularis dekat pusat batang otak untuk pengecapan dan menimbulkan pergerakan mengunyah yang ritmis secara kontinu. Demikian pula, perangsangan area di hipotalamus, amigdala, dan bahkan di korteks serebri dekat area sensoris untuk pengecapan dan penghidu sering kali dapat menimbulkan gerakan mengunyah.

Menelan
Tahap volunter, bila makanan sudah siap untuk ditelan secara sadar makanan ditekan atau digulung kearah posterior ke dalam faring oleh tekanan lidah ke atas dan belakang terhadap palatum.
Tahap faringeal, sewaktu bolus makanan memasuki bagian posterior mulut dan faring, bolus merangsang daerah reseptor menelan di seluruh pintu faring, khususnya pada tiang-tiang tonsil, dan impuls-impuls berjalan ke batang otak untuk mencetuskan serangkaian kontraksi otot faringeal secara otomatis.
Tahap esopageal, esopagus terutama berfungsi untuk menyalurkan makanan dari faring ke lambung, dan gerakannya diatur secara khusus dari fungsi tersebut. Normalnya esopagus memperlihatkan dua tipe gerakan peristaltik. Peristaltik primer hanya merupakan kelanjutan dari gelombang peristaltik yang dimulai di faring dan menyebar ke esopagus selama tahap faringeal dan penelanan. Jika gelombang peristaltik primer gagal mendorong semua makanan yang telah masuk esopagus ke dalam lambung, maka terjadi gelombang peristaltik sekunder yang dihasilkan dari peregangan esopagus oleh makanan yang tertahan, dan terus berlanjut sampai semua makanan dikosongkan ke dalam lambung (Guyton, 1997).
Penjelasan Tentang Cara mengurangi resiko konstipasi

Penjelasan Tentang Cara mengurangi resiko konstipasi

Cara mengurangi resiko konstipasi
Menyarankan untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi setiap hari,
seperti sayuran dan buah-buahan.
Menganjurkan untuk minum paling sedikit delapan gelas cairan (air, jus, teh, kopi) setiap hari untuk melembutkan feses.
Menganjurkan untuk tidak menggunakan laksatif secara rutin, karena bisa menyebabkan ketergantungan (Moore, 1997).

Pemeriksaan
Pemeriksaan dimulai pada rongga mulut meliputi gigi geligi, adanya luka pada selaput lendir mulut dan tumor yang dapat mengganggu rasa pengecap dan proses menelan.
Daerah perut diperiksa apakah ada pembesaran perut, peregangan atau tonjolan. Perabaan permukaan perut untuk menilai kekuatan otot perut. Perabaan lebih dalam dapat mengetahui massa tinja di usus besar, adanya tumor atau pelebaran nadi.

Pada pemeriksaan ketuk dicari pengumpulan gas berlebih, pembesaran organ, cairan dalam rongga perut atau adanya massa tinja. Pemeriksaan dengan stetoskop digunakan untuk mendengarkan suara gerakan usus besar serta mengetahui adanya sumbatan usus.
Pemeriksaan dubur untuk mengetahui adanya wasir, hernia, fissure (retakan) atau fistula (hubungan abnormal pada saluran cerna), juga kemungkinan tumor di dubur yang bisa mengganggu proses buang air besar. Colok dubur memberi informasi tentang tegangan otot, dubur, adanya timbunan tinja, atau adanya darah.

Pemeriksaan laboratorium dikaitkan dengan upaya mendeteksi faktor resiko konstipasi seperti gula darah, kadar hormon tiroid, elektrolit, anemia akibat keluarnya darah dari dubur. Anoskopi dianjurkan untuk menemukan hubungan abnormal pada saluran cerna, tukak, wasir, dan tumor.
Foto polos perut harus dikerjakan pada penderita konstipasi untuk mendeteksi adanya pemadatan tinja atau tinja keras yang menyumbat bahkan melubangi usus. Jika ada penurunan berat badan, anemia, keluarnya darah dari dubur atau riwayat keluarga dengan kanker usus besar perlu dilakukan koloskopi (Nri, 2004).

Terapi
Terapi diberikan sesuai penyebabnya dan pada lansia pengobatannya harus hati-hati. Untuk pengobatan biasanya dimulai fase 1 yaitu perubahan kebiasaan hidup meliputi latihan buang air besar secara teratur, dikombinasi olahraga, dan diet banyak cairan minimum 1500 cc/hari air/jus buah, makanan berserat sehari 20-30 gram.
Jika belum membaik, maka terapi memasuki fase 2, yaitu penggunaan obat-obatan laksatif atau supositoria dan enema serta terapi lainnya.
Jika fase 2 tidak efektif, maka perlu pemeriksaan radiologis, bahkan pada konstipasi tertentu perlu dilakukan tindakan operasi (Arief, 2008).
Penjelasan Tentang Patofisiologi konstipasi

Penjelasan Tentang Patofisiologi konstipasi

Patofisiologi konstipasi Defekasi menjadi sulit manakala frekuensi pergerakan usus berkurang, yang akhirnya akan memperpanjang masa transit tinja. Semakin lama tinja tertahan dalam usus, maka konsistensinya akan semakin keras, dan akhirnya membatu sehingga susah dikeluarkan (Arisman, 2004).

Rasa takut akan nyeri sewaktu berdefekasi juga dapat menjadi stimulus psikologis bagi seseorang untuk menahan buang air besar dan dapat menyebabkan konstipasi. Rangsangan simpatis atau saluran gastrointestinal menurunkan motilitas dan dapat memperlambat defekasi. Aktivitas simpatis meningkat pada individu yang mengalami stress lama. Obat-obatan tertentu misalnya antasid dan opiat juga dapat menyebabkan konstipasi (Corwin, 2000).
Penjelasan Tentang Penyebab konstipasi

Penjelasan Tentang Penyebab konstipasi

Penyebab konstipasi
Kurang gerak.
Kurang minum.
Kurang serat.
Sering menunda buang air besar.
Kebiasaan menggunakan obat pencahar.
Efek samping obat-obatan tertentu (antasid dan opiat) sampai adanya gangguan seperti usus terbelit.
Penjelasan Tentang Pengertian Konstipasi

Penjelasan Tentang Pengertian Konstipasi

Pengertian konstipasi
Konstipasi adalah suatu penurunan defekasi yang normal pada seseorang, disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering (Wilkinson, 2006).

Konstipasi adalah defekasi dengan frekuensi yang sedikit, tinja tidak cukup jumlahnya, berbentuk keras dan kering (Oenzil, 1995).

Konstipasi adalah kesulitan atau kelambatan pasase feses yang menyangkut konsistensi tinja dan frekuensi berhajat. Konstipasi dikatakan akut jika lamanya 1 sampai 4 minggu, sedangkan dikatakan kronik jika lamanya lebih dari 1 bulan (Mansjoer, 2000).

Penyebab konstipasi
Kurang gerak.
Kurang minum.
Kurang serat.
Sering menunda buang air besar.
Kebiasaan menggunakan obat pencahar.
Efek samping obat-obatan tertentu (antasid dan opiat) sampai adanya gangguan seperti usus terbelit.

Patofisiologi konstipasi
Defekasi menjadi sulit manakala frekuensi pergerakan usus berkurang, yang akhirnya akan memperpanjang masa transit tinja. Semakin lama tinja tertahan dalam usus, maka konsistensinya akan semakin keras, dan akhirnya membatu sehingga susah dikeluarkan (Arisman, 2004).

Rasa takut akan nyeri sewaktu berdefekasi juga dapat menjadi stimulus psikologis bagi seseorang untuk menahan buang air besar dan dapat menyebabkan konstipasi. Rangsangan simpatis atau saluran gastrointestinal menurunkan motilitas dan dapat memperlambat defekasi. Aktivitas simpatis meningkat pada individu yang mengalami stress lama. Obat-obatan tertentu misalnya antasid dan opiat juga dapat menyebabkan konstipasi (Corwin, 2000).

Cara mengurangi resiko konstipasi
Menyarankan untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi setiap hari,
seperti sayuran dan buah-buahan.
Menganjurkan untuk minum paling sedikit delapan gelas cairan (air, jus, teh, kopi) setiap hari untuk melembutkan feses.
Menganjurkan untuk tidak menggunakan laksatif secara rutin, karena bisa menyebabkan ketergantungan (Moore, 1997).

Pemeriksaan
Pemeriksaan dimulai pada rongga mulut meliputi gigi geligi, adanya luka pada selaput lendir mulut dan tumor yang dapat mengganggu rasa pengecap dan proses menelan.
Daerah perut diperiksa apakah ada pembesaran perut, peregangan atau tonjolan. Perabaan permukaan perut untuk menilai kekuatan otot perut. Perabaan lebih dalam dapat mengetahui massa tinja di usus besar, adanya tumor atau pelebaran nadi.
Pada pemeriksaan ketuk dicari pengumpulan gas berlebih, pembesaran organ, cairan dalam rongga perut atau adanya massa tinja. Pemeriksaan dengan stetoskop digunakan untuk mendengarkan suara gerakan usus besar serta mengetahui adanya sumbatan usus.
Pemeriksaan dubur untuk mengetahui adanya wasir, hernia, fissure (retakan) atau fistula (hubungan abnormal pada saluran cerna), juga kemungkinan tumor di dubur yang bisa mengganggu proses buang air besar. Colok dubur memberi informasi tentang tegangan otot, dubur, adanya timbunan tinja, atau adanya darah.
Pemeriksaan laboratorium dikaitkan dengan upaya mendeteksi faktor resiko konstipasi seperti gula darah, kadar hormon tiroid, elektrolit, anemia akibat keluarnya darah dari dubur. Anoskopi dianjurkan untuk menemukan hubungan abnormal pada saluran cerna, tukak, wasir, dan tumor.
Foto polos perut harus dikerjakan pada penderita konstipasi untuk mendeteksi adanya pemadatan tinja atau tinja keras yang menyumbat bahkan melubangi usus. Jika ada penurunan berat badan, anemia, keluarnya darah dari dubur atau riwayat keluarga dengan kanker usus besar perlu dilakukan koloskopi (Nri, 2004).

Terapi
Terapi diberikan sesuai penyebabnya dan pada lansia pengobatannya harus hati-hati. Untuk pengobatan biasanya dimulai fase 1 yaitu perubahan kebiasaan hidup meliputi latihan buang air besar secara teratur, dikombinasi olahraga, dan diet banyak cairan minimum 1500 cc/hari air/jus buah, makanan berserat sehari 20-30 gram.
Jika belum membaik, maka terapi memasuki fase 2, yaitu penggunaan obat-obatan laksatif atau supositoria dan enema serta terapi lainnya.
Jika fase 2 tidak efektif, maka perlu pemeriksaan radiologis, bahkan pada konstipasi tertentu perlu dilakukan tindakan operasi (Arief, 2008).

Patofisiologi hubungan serat dengan konstipasi
Diet berserat tinggi mempertahankan kelembaban tinja dengan cara menarik air secara osmotis ke dalam tinja dan dengan merangsang peristaltik kolon melalui peregangan. Dengan demikian, orang yang makan makanan rendah serat atau makanan yang sangat dimurnikan beresiko lebih besar mengalami konstipasi (Corwin, 2000).

Fisiologi pencernaan
Mengunyah
Pada umumnya otot-otot pengunyah dipersarafi oleh cabang motorik dari saraf ranial kelima, dan proses mengunyah dikontrol oleh nukleus dalam batang otak. Perangsangan formasio retikularis dekat pusat batang otak untuk pengecapan dan menimbulkan pergerakan mengunyah yang ritmis secara kontinu. Demikian pula, perangsangan area di hipotalamus, amigdala, dan bahkan di korteks serebri dekat area sensoris untuk pengecapan dan penghidu sering kali dapat menimbulkan gerakan mengunyah.

Menelan
Tahap volunter, bila makanan sudah siap untuk ditelan secara sadar makanan ditekan atau digulung kearah posterior ke dalam faring oleh tekanan lidah ke atas dan belakang terhadap palatum.
Tahap faringeal, sewaktu bolus makanan memasuki bagian posterior mulut dan faring, bolus merangsang daerah reseptor menelan di seluruh pintu faring, khususnya pada tiang-tiang tonsil, dan impuls-impuls berjalan ke batang otak untuk mencetuskan serangkaian kontraksi otot faringeal secara otomatis.

Tahap esopageal, esopagus terutama berfungsi untuk menyalurkan makanan dari faring ke lambung, dan gerakannya diatur secara khusus dari fungsi tersebut. Normalnya esopagus memperlihatkan dua tipe gerakan peristaltik. Peristaltik primer hanya merupakan kelanjutan dari gelombang peristaltik yang dimulai di faring dan menyebar ke esopagus selama tahap faringeal dan penelanan. Jika gelombang peristaltik primer gagal mendorong semua makanan yang telah masuk esopagus ke dalam lambung, maka terjadi gelombang peristaltik sekunder yang dihasilkan dari peregangan esopagus oleh makanan yang tertahan, dan terus berlanjut sampai semua makanan dikosongkan ke dalam lambung (Guyton, 1997).
Penjelasan Tentang Pengertian Pergerakan massa

Penjelasan Tentang Pengertian Pergerakan massa

Pergerakan massa adalah jenis pristaltik yang termodifikasi yang ditandai timbulnya sebuah cincin konstriksi pada titik yang teregang di kolon transversum, kemudian dengan cepat kolon distal sepanjang 20 cm atau lebih hingga ke tempat konstriksi tadi akan kehilangan haustrasinya dan berkontraksi sebagai satu unit, mendorong materi feses dalam segmen itu untuk menuruni kolon.

Kontraksi secara progresif menimbulkan tekanan yang lebih besar selama kira-kira 30 detik, kemudian terjadi relaksasi selama 2 sampai 3 menit berikutnya sebelum terjadi pergerakan massa yang lain dan berjalan lebih jauh sepanjang kolon. Seluruh rangkaian pergerakan massa biasanya menetap hanya selama 10 sampai 30 menit, dan mungkin timbul kembali setengah hari lagi atau bahkan satu hari berikutnya. Bila pergerakan sudah mendorong massa feses ke dalam rektum, akan timbul keinginan untuk defekasi (Guyton, 1997).
Penjelasan Tentang Proses Buang Air Besar

Penjelasan Tentang Proses Buang Air Besar

Proses Buang Air Besar Jenis gelombang peristaltik yang terlihat dalam usus halus jarang timbul pada sebagian kolon, sebaliknya hampir semua dorongan ditimbulkan oleh pergerakan lambat kearah anus oleh kontraksi haustrae dan gerakan massa. Dorongan di dalam sekum dan kolon asenden dihasilkan oleh kontraksi haustrae yang lambat tetapi berlangsung persisten yang membutuhkan waktu 8 sampai 15 jam untuk menggerakkan kimus hanya dari katup ileosekal ke kolon transversum, sementara kimusnya sendiri menjadi berkualitas feses dan menjadi lumpur setengah padat bukan setengah cair.

Pergerakan massa adalah jenis pristaltik yang termodifikasi yang ditandai timbulnya sebuah cincin konstriksi pada titik yang teregang di kolon transversum, kemudian dengan cepat kolon distal sepanjang 20 cm atau lebih hingga ke tempat konstriksi tadi akan kehilangan haustrasinya dan berkontraksi sebagai satu unit, mendorong materi feses dalam segmen itu untuk menuruni kolon.
Kontraksi secara progresif menimbulkan tekanan yang lebih besar selama kira-kira 30 detik, kemudian terjadi relaksasi selama 2 sampai 3 menit berikutnya sebelum terjadi pergerakan massa yang lain dan berjalan lebih jauh sepanjang kolon. Seluruh rangkaian pergerakan massa biasanya menetap hanya selama 10 sampai 30 menit, dan mungkin timbul kembali setengah hari lagi atau bahkan satu hari berikutnya. Bila pergerakan sudah mendorong massa feses ke dalam rektum, akan timbul keinginan untuk defekasi (Guyton, 1997).
Penjelasan Tentang Fisiologi Buang Air Besar

Penjelasan Tentang Fisiologi Buang Air Besar

Fisiologi Buang Air Besar Rektum biasanya kosong sampai menjelang defekasi. Seorang yang mempunyai kebiasaan teratur akan merasa kebutuhan membung air besar kira-kira pada waktu yang sama setiap hari. Hal ini disebabkan oleh refleks gastro-kolika yang biasanya bekerja sesudah makan pagi. Setelah makanan ini mencapai lambung dan setelah pencernaan dimulai maka peristaltik di dalam usus terangsang,

merambat ke kolon, dan sisa makanan dari hari kemarinnya, yang waktu malam mencapai sekum mulai bergerak. Isi kolon pelvis masuk ke dalam rektum, serentak peristaltik keras terjadi di dalam kolon dan terjadi perasaan di daerah perineum. Tekanan intra-abdominal bertambah dengan penutupan glottis dan kontraksi diafragma dan otot abdominal, sfinkter anus mengendor dan kerjanya berakhir (Pearce, 2002).
Penjelasan Tentang Pengertian Buang air besar atau defekasi

Penjelasan Tentang Pengertian Buang air besar atau defekasi

Buang air besar atau defekasi adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem pencernaan
(Dianawuri, 2009).
Penjelasan Tentang Faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan bahan makanan balita

Penjelasan Tentang Faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan bahan makanan balita

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bahan makanan balita

Umur Ibu dan Paritas
Umur adalah lama hidup individu terhitung saat mulai dilahirkan sampai berulang tahun
(Nursalam, 2003:124). Semakin cukup umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari pada orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwa (Nursalam, 2003:124).

Paritas
Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup diluar rahim (28 minggu) (Syarifudin, 2003:23). Sedangkan menurut Manuaba (2002:153) paritas adalah wanita yang pernah melahirkan bayi aterm.

Status Ekonomi
Faktor status ekonomi sangat berperan dimana status ekonomi yang cukup atau baik akan memudahkan mencari pelayanan kesehatan yang lebih baik. Faktor ekonomi berkaitan erat dengan konsumsi makanan atau dalam penyajian makanan keluarga. Kebanyakan penduduk dapat dikatakan masih kurang mencukupi kebutuhan dirinya masing-masing. Keadaan umum ini dikarenakan rendahnya pendapatan yang mereka peroleh dan banyaknya anggota keluarga yang harus diberi makan dengan jumlah pendapatan rendah (SKRT, 2004:2).

Status sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat, status sosial ekonomi adalah gambaran tentang keadaan seseorang atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi, gambaran itu seperti tingkat pendidikan, pendapatan dan sebagainya. Status ekonomi kemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga memadai akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun skunder (Soetjiningsih, 2004:36).

Status Pekerjaan
Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu bagi ibu-ibu yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga (Markum, 2003:2). Seorang yang memerlukan banyak waktu dan tenaga untuk menyeleseikan pekerjaan yang dianggap penting dan memerlukan perhatian dengan adanya pekerjaan. Masyarakat yang sibuk akan memiliki waktu yang sedikit untuk memperoleh informasi, sehingga tingkat pendidikan yang mereka peroleh juga berkurang, sehingga tidak ada waktu dalam memilihkan bahan makanan yang baik.

Sosial Budaya
Faktor sosial budaya sangat berperan dalam proses terjadinya masalah dalam pemilihan bahan makanan diberbagai kalangan masyarakat. Unsur-unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan untuk memberikan bahan makanan.

Pengetahuan
Tingginya pengetahuan seseorang akan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku dengan benar. Hal ini sesuai dengan pendapat (Notoatmodjo 2007) bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan bersifat langgeng (long lasting)
Penjelasan Tentang Mengembangkan Kebiasaan Makan Sehat Pada Balita

Penjelasan Tentang Mengembangkan Kebiasaan Makan Sehat Pada Balita

Mengembangkan Kebiasaan Makan Sehat Pada Balita
  • Mengembangkan kebiasaan makan sehat pada balita perlu lebih dari sekedar menyajikan makanan yang tepat : melainkan berarti menangani semua faktor perilaku, sosial dan lingkungan yang memengaruhi makan. Orang tua harus mencari kesempatan untuk membantu anak belajar tentang makanan dan terlibat dalam nutrisi mereka sendiri.
  • Balita sekarang mengkonsumsi makanan yang tidak seimbang, mengandung terlalu banyak kalori dengan terlalu banyak kalori dengan terlalu sedikit zat gizi. Piramida panduan makanan USDA bagi balita merupakan sarana yang bermanfaat unuk membua komponen utama makanan menjadi seimbang, tetapi masih kurang mengandung informasi penting mengenai cara memilih makanan yang paling sehat.
  • Mengetahui apa yang harus dicari saat memilih makanan dari setiap kelompok dalam piramida itu penting untuk membentuk diet bergizi.
  • (Walker, 2006)

Penjelasan Tentang Merencanakan Menu Makanan Sehat

Penjelasan Tentang Merencanakan Menu Makanan Sehat

Merencanakan Menu Makanan Sehat:
  • Gula dam garam. Melupakan penggunaan gula dan garam pada menu balita. Apabila mereka berusia diatas 1 tahun, batasi penggunanya. Bailta harus mengkonsumsi garam tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa dalam sehari atau kurang dari 1 gram. Cermati makanan anak karena makanan orang dewasa belum cocok untuk anak. Kadang-kadang makanan yang dibuat oleh para ibu terlalu banyak garam atau gula, bahkan mengandung bahan pengawet atau pewarna buatan.
  • Porsi makan. Porsi makan anak juga berbeda dengan orang dewasa. Mereka membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap dan bergizi dalam jumlah yang lebih kecil.
  • Kebutuhan energi dan nutrisi. Bahan makanan sumber energi seperti karbohidrat, protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib dikonsumsi oleh balita setiap hari. Atur agar semua sumber gizi tersebut ada dalam menu sehari mereka.
  • Susu sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting dikonsumsi oleh balita. Sedikitnya balita membutuhkan susu 350 ml/12 ons per hari. Susu merupakan asupan gizi yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 12 bulan ke atas dan menjadi pelengkap menu anak.
  • (Yusrianto, 2010).
Penjelasan Tentang Syarat Makanan Sehat

Penjelasan Tentang Syarat Makanan Sehat

Syarat Makanan Sehat
Didalam pemberian makanan yang sehat pada balita mempunyai beberapa kriteria yaitu:

  • Memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur.
  • Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang , bahan makanan yang tersedia setempat kebiasaan, dan selera terhadap makanan.
  • Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan keadaan faali bayi atau anak.
  • Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan.
  • Makanan Sehat bagi balita
  • Makanan yang tidak mengandung lemak
  • Makanan yang berkalori tinggi
  • Makanan tidak mengandung gula
  • Makanan yang penuh protein
  • Makanan yang mengandung kalsium
  • Makanan yang mengandung zat besi
  • Makanan yang mengandung asam folat
  • Makanan yang mengandung AA dan DHA+omega 3
  • (Herlina, 2009)
Bahan Makanan Untuk Balita

Daging
Daging merupakan bahan makanan yang mengandung protein, selain daging makan yang mengadung protein yaitu telur. Daging segar baik untuk dikomsumsi tidak berbau, berwarna merah tua, tidak berulat..

Sayur-Sayuran
Sayur-sayuran merupakan bahan makan yang mengandung zat besi misalnya sayuran bayam, kangkung, sawi. Sayur-sayuran yang layak dimakan yaitu sayuran yang tidak busuk, sayuran yang segar,

Susu
Susu mengandung kalsium. Susu yang paling baik buat bayi adalah ASI. Susu juga didapatkan dari hewan yaitu sapi, domba, dan kuda. Susu juga didapat dari kedelai.

Padi
Padi merupakan bahan makanan yang mengandung karbohidrat, selain padi makanan yang mengandung karbohidrat yaitu gandum, jagung, dan sagu. Padi digiling jadi beras, beras bisa masak menjadi nasi atau bubur.

Jerohan
Jerohan merupakan makanan yang mengandung lemak atau protein. Selain jerohan bahan makanan yang mengndung lemak yaitu keju, margarin, minyak goreng. Jerohan yang paling banyak mengandung lemak didapatkan dalam hati. Hati yang baik untuk dikomsumsi yaitu yang berwarna merah tua, tidak berbau, segar.

Ikan.
Ikan merupakan bahan makanan yang mengandung asam folat, protein hewani, AA dan DHA. Ikan laut sangat baik buat balita khususnya buat perkembangan otak yaitu tongkol, salem, muajair, tombro. (Trie, 2009).
Penjelasan Tentang Zat zat gizi yang terkandung dalam makanan sehat

Penjelasan Tentang Zat zat gizi yang terkandung dalam makanan sehat

Zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan sehat
Protein
  • Protein dalam tubuh merupakan asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yaitu untuk:
  • Pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum, hemoglobin, enzim, hormone dan antibody.
  • Menggantikan sel-sel yang rusak
  • Memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh
  • Sumber energy
  • (RS.Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi, 2008)
Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Didalam ketersediaanya tidak semua bahan makanan bisa mengandung mineral yang bisa digunakan untuk keperluan tubuh, dan dimanfaatkan oleh tubuh.

Sumber makanan yang mengandung mineral :
  • Kalsium terdapat dalam susu dan keju
  • Natrium terdapat dalam garam dapur
  • Kalium terdapat dalam daging dan buah-buahan.
  • Fosfor, klorin, Mg dan sulfur terdapat dalam susu dan daging
Fungsi umum mineral dalam tubuh adalah sebagai berikut :
Memelihara keseimbangan asam basa tubuh dengan jalan penggunaan mineral pembentuk asam (khlorin), fosfor (belerang dan mineral), pembentuk basa (kapur, besi, magnesium, kalium, dan natrium).
Mengkatalisasi reaksi dalam pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein serta pembentukan lemak dan protein dalam tubuh.

Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak didapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh. Karena vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan. (Sunita, 2007).

Vitamin terbagi atas :
Vitamin yang larut dalam lemak :

Vitamin A
Berguna untuk pertumbuhan, penglihatan, reproduksi, dan pemeliharaan kesehatan sel epitel. Sumber makanan vitamin A pepaya, wortel, apel.

Vitamin D
Berperan dalam penyerapan dan metabolisme kalsium dan fosfor, serta pembentukan tulang dan gigi. Tubuh manusia mampu membuat vitamin D dengan pertolongan sinar ultraviolet yang berasal dari matahari yang mengenai kulit.

Vitamin E
Sebagai anti oksidan untuk berbagai substansi yang larut dalam lemak, misalnya vitamin A dan asam lemak tak jenuh. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kerusakan saluran darah dan perubahan permeabilitas saluran kapiler sertta dapat menyebabkan kemandulan.

Sumber makanan : minyak sayuran, butiran padi-padian yang utuh, sayuran berdaun hijau dan kecambah.

Vitamin K
Berperan dalam sistem pembekuan darah.sumber makanan pada daun yang hijau, daging domba, susu dan produk susu.

Vitamin yang larut dalam air

Vitamin Bl
Berfungsi dalam metabolisme karbohidrat untuk pembentukan energi. Sumber makanan Vitamin Bl meliputi ragi, hati, daging babi, butiran padi-padian utuh, kacang, sayuran hijau, ikan, susu, telur .

Vitamin B2
Berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, asam amino dan asam lemak, juga penting untuk kesehatan kulit, mata, dan syaraf. Sumber makan sumber makanan vitamin sumber B2 adalah susu dan produk susu, sayuran hijau, daging (terutama hati), ikan, butiran padi dan kacang-kacangan.

Niacin
Berfungsi untuk pembentukan lemak tubuh dari karbohidrat dan protein. Sumber makanan baik adalah daging unggas, butiran padi-padian, buah keras, kacang-kacangan, dan biji yang berminyak.

Vitamin B6
Berperan dalam pembentukan protein dan asam amino, serta pembentukan karbohidrat dan protein. Sumber makanan baik adalah daging merah, telur, butiran padi-padian yang utuh, dan sayur-sayuran hijau.

Asam pantotenat
Asam pantotenat memegang peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak serta dalam sintesa beberapa substansi yang digunakan dalam tubuh. Sumber makanan adalah padi-padian yang utuh, kacang-kacangan (tertama kacang tanah), hati, dan telur.

Biotin
Terlibat dalam metabolisme lemak, karbohidrat sumber makanan adalah putih telur yang dimasak dapat meningkatkan penyerapan biotin.

Asam folat
Berfungsi untuk pembentukan sel darah dan pembentukan serta penyempurnaan protein inti yang digunakan untuk membangun inti sel tubuh. sumber makanan sayuran berdaun hijau tua, ragi, daging, dan organ hewan (hati dan ginjal), padi-padian, kacang-kacangan, jeruk, dan ikan.

Vitamin Bl2
Berperan untuk membuat inti sel dan pembentukan sel darah merah yang sehat. Sumber makanan adalah hati dan daging, organ lain dari hewan, telur, susu.

Vitamin C
Berfungsi meningkatkan daya tahan, metabolisme lemak, protein, asam amino, besi, dan tembaga. Menyempurnakan tulang dan gigi serta pencegahan bisul dengan pendarahan. Sumber makanan jeruk, tomat, dan rambutan.
(Djaeni, 2000)

Lemak
Lemak merupakan zat padat energi, dimana kandungan energinya dua kali lipat karbohidrat dan protein. Sumber makanan sumber lemak : daging berlemak, margarin, minyak goreng, jerohan, keju, dan lain-lain. (Dep. Kes RI, 2003).

Fungsi lemak :
Membentuk jaringan tubuh.
Sebagai pelarut, vitamin yang larut lemak seperti vitamin A, D, E, K.