Penjelasan Tentang Patofisiologi terjadinya katarak senilis
Penjelasan Tentang Patofisiologi terjadinya katarak senilis - Selamat datang untuk para pembaca blog Warkop Jogja. Blog yang didesign khusus buat semua orang, baik itu kalangan pelajar, kalangan mahasiswa, kalangan pencinta hidup sehat, politik, olahraga, musik, ekonomi, sosial budaya dan penggiat kegiatan positif lainnya. Pada sharing artikel kali ini, kami akan menyajikan sebuah tulisan yang berjudul Penjelasan Tentang Patofisiologi terjadinya katarak senilis. Semoga isi postingan blog warkop jogja ini dapat di pahami.
Artikel : Penjelasan Tentang Patofisiologi terjadinya katarak senilis
Judul : Penjelasan Tentang Patofisiologi terjadinya katarak senilis
Patofisiologi terjadinya katarak senilis cukup rumit dan belum sepenuhnya dipahami. Penyebabnya sampai sekarang tidak diketahui secara pasti :
Konsep penuaan :
Ahli biokimia mengatakan terjadi pengikatan bersilang asam nukleat dan molekul protein sehingga mengganggu fungsi.
Perubahan lensa pada usia lanjut :
1.Kapsul
Berdasarkan lokasi, katarak senilis dapat dibagi menjadi 3, yaitu
Posterior subkapsular, merupakan terjadinya kekeruhan di sisi belakang lensa. Katarak ini menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi cahaya terang, serta pandangan baca menurun. Banyak ditemukan pada pasein diabetes, pasca radiasi, dan trauma.5,7
Stadium
Katarak ini dibagai ke dalam 4 stadium, yaitu
Katarak imatur, sebagian lensa keruh atau katarak. Merupakan katarak yang belum mengenai seluruh lapis lensa. Volume lensa bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan degeneratif lensa. Pada keadaan lensa mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil, sehingga terjadi glaukoma sekunder
Katarak matur, kekeruhan telah mengenai seluruh lensa. Kekeruhan ini bisa terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila katarak imatur tidak dikeluarkan, maka cairan lensa akan keluar sehingga lensa kembali pada ukuran normal dan terjadi kekeruhan lensa yang lama kelamaan akan mengakibatkan kalsifikasi lensa pada katarak matur. Bilik mata depan berukuran dengan kedalaman normal kembali tidak terdapat bayangan iris pada shadow test atau disebut negatif.
Katarak hipermatur, merupakan katarak yang telah mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadi lembek dan mencair pada bagian korteks. Massa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa, sehingga lensa menjadi kecil, berwarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan terlihat lipatan kapsul lensa. Kadang pengkerutan berjalan terus sehingga hubungan dengan zonula zinn menjadi kendur. Bila proses katarak berlajut disertai dengan penebalan kapsul, maka korteks yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar, maka korteks akan memperlihatkan bentuk sebagai sekantong susu disertai dengan nukleus yang terbenam didalam korteks lensa karena lebih berat, keadaan tersebut dinamakan katarak morgagni.
Demikianlah Artikel Penjelasan Tentang Patofisiologi terjadinya katarak senilis , mudah-mudahan dapat memberi manfaat untuk anda semua, kalangan pelajar, kalangan mahasiswa, kalangan pencinta hidup sehat, politik, olahraga, musik, ekonomi, sosial budaya dan penggiat kegiatan positif lainnya.
Url permalink Artikel ini adalah https://warkopjogja.blogspot.com/2012/06/penjelasan-tentang-patofisiologi_5.html. Silahkan sebarkan atau bagikan artikel Penjelasan Tentang Patofisiologi terjadinya katarak senilis ini kepada teman, sahabat dan saudara anda semoga bisa bermanfaat.
Artikel : Penjelasan Tentang Patofisiologi terjadinya katarak senilis
Judul : Penjelasan Tentang Patofisiologi terjadinya katarak senilis
Penjelasan Tentang Patofisiologi terjadinya katarak senilis
Patofisiologi terjadinya katarak senilis cukup rumit dan belum sepenuhnya dipahami. Penyebabnya sampai sekarang tidak diketahui secara pasti :
Konsep penuaan :
- Teori putaran biologik (�A biologic clock�)
- Jaringan embrio manusia dapat membelah diri 50 kali � mati
- Imunologis; dengan bertambah usia akan bertambah cacat imunologik yang mengakibatkan kerusakan sel
- Teori mutasi spontan
- Teori �A free radical�
- Free radical terbentuk bila terjadi reaksi intermediate reaktif kuat
- Free radical dengan molekul normal mengakibatkan degenerasi
- Free radical dapat dinetralisasi oleh antioksidan dan vitamin E
Ahli biokimia mengatakan terjadi pengikatan bersilang asam nukleat dan molekul protein sehingga mengganggu fungsi.
Perubahan lensa pada usia lanjut :
1.Kapsul
- Menebal dan kurang elastic (1/4 dibanding anak)
- Mulai presbiopia
- Bentuk lamel kapsul berkurang atau kabur
- Terlihat bahan granular
- Sel epitel (germinatif) pada ekuator bertambah besar dan berat
- Bengkak dan vakuolisasi mitokondria yang nyata
- Lebih ireguler
- Pada korteks jelas kerusakan serat sel
- Brown sclerotic nucleus, sinar ultraviolet lama kelamaan merubah protein nucleus (histidin, triptofan, metionin, sistein dan tirosin) lensa, sedang warna cokelat protein lensa nucleus mengandung histidin dan triptofan disbanding normal.
- Korteks tidak berwarna karena :Kadar asam askorbat tinggi dan menghalangi fotooksidasi
Berdasarkan lokasi, katarak senilis dapat dibagi menjadi 3, yaitu
- nuklear sklerosis,
- kortika
- posterior subkapsular.
Posterior subkapsular, merupakan terjadinya kekeruhan di sisi belakang lensa. Katarak ini menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi cahaya terang, serta pandangan baca menurun. Banyak ditemukan pada pasein diabetes, pasca radiasi, dan trauma.5,7
Stadium
Katarak ini dibagai ke dalam 4 stadium, yaitu
- katarak insipen,
- katarak imatur,
- katarak matur
- katarak hipermatur.
Katarak imatur, sebagian lensa keruh atau katarak. Merupakan katarak yang belum mengenai seluruh lapis lensa. Volume lensa bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan degeneratif lensa. Pada keadaan lensa mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil, sehingga terjadi glaukoma sekunder
Katarak matur, kekeruhan telah mengenai seluruh lensa. Kekeruhan ini bisa terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila katarak imatur tidak dikeluarkan, maka cairan lensa akan keluar sehingga lensa kembali pada ukuran normal dan terjadi kekeruhan lensa yang lama kelamaan akan mengakibatkan kalsifikasi lensa pada katarak matur. Bilik mata depan berukuran dengan kedalaman normal kembali tidak terdapat bayangan iris pada shadow test atau disebut negatif.
Katarak hipermatur, merupakan katarak yang telah mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadi lembek dan mencair pada bagian korteks. Massa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa, sehingga lensa menjadi kecil, berwarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan terlihat lipatan kapsul lensa. Kadang pengkerutan berjalan terus sehingga hubungan dengan zonula zinn menjadi kendur. Bila proses katarak berlajut disertai dengan penebalan kapsul, maka korteks yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar, maka korteks akan memperlihatkan bentuk sebagai sekantong susu disertai dengan nukleus yang terbenam didalam korteks lensa karena lebih berat, keadaan tersebut dinamakan katarak morgagni.
Url permalink Artikel ini adalah https://warkopjogja.blogspot.com/2012/06/penjelasan-tentang-patofisiologi_5.html. Silahkan sebarkan atau bagikan artikel Penjelasan Tentang Patofisiologi terjadinya katarak senilis ini kepada teman, sahabat dan saudara anda semoga bisa bermanfaat.