Penjelasan Tentang Bentuk Lain Mobilisasi Dini
Penjelasan Tentang Bentuk Lain Mobilisasi Dini - Selamat datang untuk para pembaca blog Warkop Jogja. Blog yang didesign khusus buat semua orang, baik itu kalangan pelajar, kalangan mahasiswa, kalangan pencinta hidup sehat, politik, olahraga, musik, ekonomi, sosial budaya dan penggiat kegiatan positif lainnya. Pada sharing artikel kali ini, kami akan menyajikan sebuah tulisan yang berjudul Penjelasan Tentang Bentuk Lain Mobilisasi Dini. Semoga isi postingan blog warkop jogja ini dapat di pahami.
Artikel : Penjelasan Tentang Bentuk Lain Mobilisasi Dini
Judul : Penjelasan Tentang Bentuk Lain Mobilisasi Dini
BENTUK LAIN MOBILISASI DINI
1. Membantu pasien duduk di tempat tidur
Tindakan ini merupakan salah satu cara mempertahankan kemampuan mobilitas pasien :
Memenuhi kebutuhan mobilitas
Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas
Mempertahankan kenyamanan
Bentuknya meliputi :
Mengatur posisi pasien di tempat tidur
1. Posisi fowler
Posisi dengan tubuh setengah duduk atau duduk
Tujuan :
Mempertahankan kenyamanan
Memfasilitas fungsi pernafasan
2. Posisi SIM
Pada posisi ini pasien berbaring miring, baik miring ke kanan atau miring ke kiri.
Tujuan :
Memberikan kenyamanan
Melakukan hukna
Memberikan obat per anus (supositorial)
Melakukan pemeriksaan daerah anus
3. Posisi trendelenburg
Posisi ini menempatkan pasien di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari bagian kaki.
Tujuan :memperlancar peredaran darahke otak
4. Posisi Dorsal Recumbent
Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi terlentang dengan kedua lutut fleksi di atas tempat tidur.
Tujuan :
Perawatan daerah genitalia
Pemeriksaan genetalia
Posisi pada proses persalinan
5. Posisi Litotomi
Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan ditarik ke atas abdomen.
Tujuan :
Pemeriksaan alat genetalia
Proses persalinan
Pemasangan alat kontrasepsi
6. Posisi Genu Pektoral (Knee chest)
Pada posisi genu pektoral, pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur.
Tujuan : pemeriksaan daerah rektum dan sigmoid
2. Memindahkan pasien dari tempat tidur satu ke kursi roda
Aktivitas ini dilakukan pada pasien yang membutuhkan bantuan untuk berpindah dari tempat tidur ke kursi roda.
Tujuan :
melatih otot skelet mencegah kontraktur
Mempertahankan kenyamanan pasien
mempertahankan kontrol diri pasien
Memindahkan pasien untuk pemeriksaan (diagnosa, fisik)
3. Memindahkan pasien oleh dua atau tiga perawat
Pada tindakan ini pemindahan pasien dilakukan oleh dua sampai tiga orang perawat. Pemindahan ini dapat dari tempat tidur atau ke brankart atau dari satu tempat tidur ke tempat tidur yang lain. Pemindahan ini biasanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat atau tidak boleh melakukan pemindahan sendiri. Hal yang perlu disiapkan sama dengan pemindahan pasien ke tempat tidur ke kursi roda.
Tujuan : Memindahkan pasien dari rungan satu ke ruangan yang lain untuk tujuan tertentu (pemeriksaan diagnostik atau pindah ruangan)
4. Membantu pasien berjalan
Seperti halnya tindakan lain, membantu pasien berjalan memerlukan persiapan. Perawat mengkaji beberapa toleransi pasien terhadap aktivitas, kekuatan, adanya nyeri dan keseimbangan pasien untuk menentukan jumlah bantuan yang diperlukan paien.
Aktivitas ini memungkinkan memerlukan alat seperti kruk dan tongkat. Namun ada prinsipnya, perawat dapat melakukan aktivitas ini meskipun tanpa menggunakan alat.
Tujuan :
Memulihkan kembali toleransi aktivitas
Mencegah terjadinya kontraktur sendi
Tabel Derajat Kekuatan Otot
Skala % Kekuatan Normal Keterangan
0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau di lihat
2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan topangan
3 50 Gerakan yang normal melawan gravitasi
4 75 Gerakan yang penuh melawan gravitasi dan melawan tahanan minimal
5 100 Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan tahanan penuh.
(A.Aziz. Alimul Hidayat dan Musrifatul Uliyah, 2004)
Demikianlah Artikel Penjelasan Tentang Bentuk Lain Mobilisasi Dini , mudah-mudahan dapat memberi manfaat untuk anda semua, kalangan pelajar, kalangan mahasiswa, kalangan pencinta hidup sehat, politik, olahraga, musik, ekonomi, sosial budaya dan penggiat kegiatan positif lainnya.
Url permalink Artikel ini adalah https://warkopjogja.blogspot.com/2012/05/penjelasan-tentang-bentuk-lain.html. Silahkan sebarkan atau bagikan artikel Penjelasan Tentang Bentuk Lain Mobilisasi Dini ini kepada teman, sahabat dan saudara anda semoga bisa bermanfaat.
Artikel : Penjelasan Tentang Bentuk Lain Mobilisasi Dini
Judul : Penjelasan Tentang Bentuk Lain Mobilisasi Dini
Penjelasan Tentang Bentuk Lain Mobilisasi Dini
BENTUK LAIN MOBILISASI DINI
1. Membantu pasien duduk di tempat tidur
Tindakan ini merupakan salah satu cara mempertahankan kemampuan mobilitas pasien :
Memenuhi kebutuhan mobilitas
Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas
Mempertahankan kenyamanan
Bentuknya meliputi :
Mengatur posisi pasien di tempat tidur
1. Posisi fowler
Posisi dengan tubuh setengah duduk atau duduk
Tujuan :
Mempertahankan kenyamanan
Memfasilitas fungsi pernafasan
2. Posisi SIM
Pada posisi ini pasien berbaring miring, baik miring ke kanan atau miring ke kiri.
Tujuan :
Memberikan kenyamanan
Melakukan hukna
Memberikan obat per anus (supositorial)
Melakukan pemeriksaan daerah anus
3. Posisi trendelenburg
Posisi ini menempatkan pasien di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari bagian kaki.
Tujuan :memperlancar peredaran darahke otak
4. Posisi Dorsal Recumbent
Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi terlentang dengan kedua lutut fleksi di atas tempat tidur.
Tujuan :
Perawatan daerah genitalia
Pemeriksaan genetalia
Posisi pada proses persalinan
5. Posisi Litotomi
Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan ditarik ke atas abdomen.
Tujuan :
Pemeriksaan alat genetalia
Proses persalinan
Pemasangan alat kontrasepsi
6. Posisi Genu Pektoral (Knee chest)
Pada posisi genu pektoral, pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur.
Tujuan : pemeriksaan daerah rektum dan sigmoid
2. Memindahkan pasien dari tempat tidur satu ke kursi roda
Aktivitas ini dilakukan pada pasien yang membutuhkan bantuan untuk berpindah dari tempat tidur ke kursi roda.
Tujuan :
melatih otot skelet mencegah kontraktur
Mempertahankan kenyamanan pasien
mempertahankan kontrol diri pasien
Memindahkan pasien untuk pemeriksaan (diagnosa, fisik)
3. Memindahkan pasien oleh dua atau tiga perawat
Pada tindakan ini pemindahan pasien dilakukan oleh dua sampai tiga orang perawat. Pemindahan ini dapat dari tempat tidur atau ke brankart atau dari satu tempat tidur ke tempat tidur yang lain. Pemindahan ini biasanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat atau tidak boleh melakukan pemindahan sendiri. Hal yang perlu disiapkan sama dengan pemindahan pasien ke tempat tidur ke kursi roda.
Tujuan : Memindahkan pasien dari rungan satu ke ruangan yang lain untuk tujuan tertentu (pemeriksaan diagnostik atau pindah ruangan)
4. Membantu pasien berjalan
Seperti halnya tindakan lain, membantu pasien berjalan memerlukan persiapan. Perawat mengkaji beberapa toleransi pasien terhadap aktivitas, kekuatan, adanya nyeri dan keseimbangan pasien untuk menentukan jumlah bantuan yang diperlukan paien.
Aktivitas ini memungkinkan memerlukan alat seperti kruk dan tongkat. Namun ada prinsipnya, perawat dapat melakukan aktivitas ini meskipun tanpa menggunakan alat.
Tujuan :
Memulihkan kembali toleransi aktivitas
Mencegah terjadinya kontraktur sendi
Tabel Derajat Kekuatan Otot
Skala % Kekuatan Normal Keterangan
0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau di lihat
2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan topangan
3 50 Gerakan yang normal melawan gravitasi
4 75 Gerakan yang penuh melawan gravitasi dan melawan tahanan minimal
5 100 Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan tahanan penuh.
(A.Aziz. Alimul Hidayat dan Musrifatul Uliyah, 2004)
Url permalink Artikel ini adalah https://warkopjogja.blogspot.com/2012/05/penjelasan-tentang-bentuk-lain.html. Silahkan sebarkan atau bagikan artikel Penjelasan Tentang Bentuk Lain Mobilisasi Dini ini kepada teman, sahabat dan saudara anda semoga bisa bermanfaat.