Penjelasan Tentang Perubahan fungsi paru yang diakibatkan keadaan fisiologis
Penjelasan Tentang Perubahan fungsi paru yang diakibatkan keadaan fisiologis - Selamat datang untuk para pembaca blog Warkop Jogja. Blog yang didesign khusus buat semua orang, baik itu kalangan pelajar, kalangan mahasiswa, kalangan pencinta hidup sehat, politik, olahraga, musik, ekonomi, sosial budaya dan penggiat kegiatan positif lainnya. Pada sharing artikel kali ini, kami akan menyajikan sebuah tulisan yang berjudul Penjelasan Tentang Perubahan fungsi paru yang diakibatkan keadaan fisiologis. Semoga isi postingan blog warkop jogja ini dapat di pahami.
Artikel : Penjelasan Tentang Perubahan fungsi paru yang diakibatkan keadaan fisiologis
Judul : Penjelasan Tentang Perubahan fungsi paru yang diakibatkan keadaan fisiologis
Proses penuaan menyebabkan beberapa perubahan structural dan fungsional pada toraks dan paru � paru. Kita ketahui bahwa tujuan pernapasan adalah untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida antara lingkungan eksternal dan darah. Pada lansia ditemukan alveoli menjadi kurang elastic dan lebih berserabut serta berisi kapiler � kapiler yang kurang berfungsi,
sehingga kapasitas penggunaan menurun karena kapasitas difusi paru � paru untuk oksigen tidak dapat memenuhi permintaan tubuh.
Daya pegas paru � paru berkurang, sehingga secara normal menahan thoraks sedikit pada posisi terkontraksi disertai dengan penurunan kekuatan otot rangka pada toraks dan diafragma. Karena dinding toraks lebih kaku dan otot pernapasan menjadi lemah, maka menyebabkan kemampuan lansia untuk batuk efektif menurun. Dekalsifikasi iga dan peningkatan klasifiaksi dari kartilago kostal juga terjadi. Membran mukosa lebih kering, sehingga menghalangi pembuangan secret dan menciptakan risiko tinggi terhadap infeksi pernapasan. ( Maryam, 2008 ).
Sedangkan menurut Stokslager, 2003 perubahan fisiologis pada sistem pernapasan sebagai berikut:
a.Pembesaran hidung akibat pertumbuhan kartilago yang terus-menerus.
b.Atrofi umum tonsil.
c.Deviasi trakea akibat perubahan di tulang belakang yang menua.
d.Peningkatan diameter dada anteroposterior sebagai akibat perubahan metabolisme kalsium dan kartilago iga.
e.Kekakuan paru ; penurunan jumlah dan ukuran alveolus.
f.Kifosis.
g.Degenerasi atau atrofi otot pernapasan
h.Penurunana kapasitas difusi
i.Penurunanan kekuatan otot inspirasi dan ekspirasi; penurunan kapasitas vital
j.Degenerasi jaringan paru, yang menyebabkan penurunan kemampuan recoil elastic paru dan peningkatan kapasitas residual.
k.Ventilasi buruk pada area basal ( akibat tertutupnya jalan napas ) yang mengakibatkan penurunan area permukaan untuk pertukaran gas dan pertukaran tekanan oksigen.
l.Penurunan saturasi oksigen sebesar 5%.
m.Penurunana cairan respiratorik sekitar 30%, peninggian risisko infeksi paru dan sumbat mukus.
n.Toleransi rendah terhadap oksigen.
Demikianlah Artikel Penjelasan Tentang Perubahan fungsi paru yang diakibatkan keadaan fisiologis , mudah-mudahan dapat memberi manfaat untuk anda semua, kalangan pelajar, kalangan mahasiswa, kalangan pencinta hidup sehat, politik, olahraga, musik, ekonomi, sosial budaya dan penggiat kegiatan positif lainnya.
Url permalink Artikel ini adalah https://warkopjogja.blogspot.com/2012/06/penjelasan-tentang-perubahan-fungsi_4.html. Silahkan sebarkan atau bagikan artikel Penjelasan Tentang Perubahan fungsi paru yang diakibatkan keadaan fisiologis ini kepada teman, sahabat dan saudara anda semoga bisa bermanfaat.
Artikel : Penjelasan Tentang Perubahan fungsi paru yang diakibatkan keadaan fisiologis
Judul : Penjelasan Tentang Perubahan fungsi paru yang diakibatkan keadaan fisiologis
Penjelasan Tentang Perubahan fungsi paru yang diakibatkan keadaan fisiologis
Proses penuaan menyebabkan beberapa perubahan structural dan fungsional pada toraks dan paru � paru. Kita ketahui bahwa tujuan pernapasan adalah untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida antara lingkungan eksternal dan darah. Pada lansia ditemukan alveoli menjadi kurang elastic dan lebih berserabut serta berisi kapiler � kapiler yang kurang berfungsi,
sehingga kapasitas penggunaan menurun karena kapasitas difusi paru � paru untuk oksigen tidak dapat memenuhi permintaan tubuh.
Daya pegas paru � paru berkurang, sehingga secara normal menahan thoraks sedikit pada posisi terkontraksi disertai dengan penurunan kekuatan otot rangka pada toraks dan diafragma. Karena dinding toraks lebih kaku dan otot pernapasan menjadi lemah, maka menyebabkan kemampuan lansia untuk batuk efektif menurun. Dekalsifikasi iga dan peningkatan klasifiaksi dari kartilago kostal juga terjadi. Membran mukosa lebih kering, sehingga menghalangi pembuangan secret dan menciptakan risiko tinggi terhadap infeksi pernapasan. ( Maryam, 2008 ).
Sedangkan menurut Stokslager, 2003 perubahan fisiologis pada sistem pernapasan sebagai berikut:
a.Pembesaran hidung akibat pertumbuhan kartilago yang terus-menerus.
b.Atrofi umum tonsil.
c.Deviasi trakea akibat perubahan di tulang belakang yang menua.
d.Peningkatan diameter dada anteroposterior sebagai akibat perubahan metabolisme kalsium dan kartilago iga.
e.Kekakuan paru ; penurunan jumlah dan ukuran alveolus.
f.Kifosis.
g.Degenerasi atau atrofi otot pernapasan
h.Penurunana kapasitas difusi
i.Penurunanan kekuatan otot inspirasi dan ekspirasi; penurunan kapasitas vital
j.Degenerasi jaringan paru, yang menyebabkan penurunan kemampuan recoil elastic paru dan peningkatan kapasitas residual.
k.Ventilasi buruk pada area basal ( akibat tertutupnya jalan napas ) yang mengakibatkan penurunan area permukaan untuk pertukaran gas dan pertukaran tekanan oksigen.
l.Penurunan saturasi oksigen sebesar 5%.
m.Penurunana cairan respiratorik sekitar 30%, peninggian risisko infeksi paru dan sumbat mukus.
n.Toleransi rendah terhadap oksigen.
Url permalink Artikel ini adalah https://warkopjogja.blogspot.com/2012/06/penjelasan-tentang-perubahan-fungsi_4.html. Silahkan sebarkan atau bagikan artikel Penjelasan Tentang Perubahan fungsi paru yang diakibatkan keadaan fisiologis ini kepada teman, sahabat dan saudara anda semoga bisa bermanfaat.