Penjelasan Tentang Sumber Lutein
Penjelasan Tentang Sumber Lutein - Selamat datang untuk para pembaca blog Warkop Jogja. Blog yang didesign khusus buat semua orang, baik itu kalangan pelajar, kalangan mahasiswa, kalangan pencinta hidup sehat, politik, olahraga, musik, ekonomi, sosial budaya dan penggiat kegiatan positif lainnya. Pada sharing artikel kali ini, kami akan menyajikan sebuah tulisan yang berjudul Penjelasan Tentang Sumber Lutein. Semoga isi postingan blog warkop jogja ini dapat di pahami.
Artikel : Penjelasan Tentang Sumber Lutein
Judul : Penjelasan Tentang Sumber Lutein
Tubuh kita tidak dapat membentuk lutein sehingga lutein diperoleh dari sayuran, buah-buahan, suplemen, dan ASI. Lutein terutama banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau tua misalnya bayam dan hanya sedikit pada wortel. Sayangnya, sayuran bukanlah makanan favorit bagi sebagian besar bayi dan anak-anak. Di Amerika Serikat, hanya 10% anak berusia 4 bulan sampai 2 tahun yang makan sayuran hijau minimal sekali sehari. Di Inggris, sebanyak 40% anak usia 2 hingga 6 tahun yang mengonsumsi sayuran kurang dari sekali sehari, sementara lebih dari 30% dari mereka yang makan buah tidak setiap hari. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memerkirakan kombinasi konsumsi buah dan sayuran anak-anak usia dibawah 5 tahun di Eropa berkisar 133gr/hari hingga 263gr/hari. Angka ini jauh dari rekomendasi WHO untuk konsumsi buah dan sayuran untuk anak-anak yakni sekitar 400 gr atau 5 kali setiap hari.
Lutein tentu saja terdapat dalam ASI. Namun, sebuah penelitian yang melibatkan 471 wanita di sembilan kota di seluruh dunia, menunjukkan beragamnya jumlah kandungan lutein dan zeaxanthin dalam ASI dan sangat tergantung dari konsumsi buah-buahan dan sayuran selama kehamilan. Bayi yang tidak mendapat ASI dan mengonsumsi susu formula ternyata tidak mendapatkan sumber lutein yang baik karena susu formula tidak mengandung lutein.
Suplementasi lutein, dapat menjadi salah satu jalan keluar. Penambahan lutein ke dalam makanan ataupun susu formula akan membantu pemenuhan kebutuhan akan lutein. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa lutein dalam bentuk kristal murni, aman digunakan sebagai suplemen makanan. Saat ini, telah ada susu formula yang telah diperkaya dengan lutein, bahkan dengan jumlah yang mendekati kandungan dalam ASI. Penambahan lutein dalam susu formula ini merupakan terobosan yang dilakukan oleh Wyeth, produsen susu formula anak terkemuka. Diharapkan, kebutuhan bayi dan anak-anak terhadap lutein akan tercukupi, sehingga dapat melindungi mata si kecil dari kerusakan yang ditimbulkan oleh sinar biru.
Demikianlah Artikel Penjelasan Tentang Sumber Lutein , mudah-mudahan dapat memberi manfaat untuk anda semua, kalangan pelajar, kalangan mahasiswa, kalangan pencinta hidup sehat, politik, olahraga, musik, ekonomi, sosial budaya dan penggiat kegiatan positif lainnya.
Url permalink Artikel ini adalah https://warkopjogja.blogspot.com/2012/05/penjelasan-tentang-sumber-lutein.html. Silahkan sebarkan atau bagikan artikel Penjelasan Tentang Sumber Lutein ini kepada teman, sahabat dan saudara anda semoga bisa bermanfaat.
Artikel : Penjelasan Tentang Sumber Lutein
Judul : Penjelasan Tentang Sumber Lutein
Penjelasan Tentang Sumber Lutein
Tubuh kita tidak dapat membentuk lutein sehingga lutein diperoleh dari sayuran, buah-buahan, suplemen, dan ASI. Lutein terutama banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau tua misalnya bayam dan hanya sedikit pada wortel. Sayangnya, sayuran bukanlah makanan favorit bagi sebagian besar bayi dan anak-anak. Di Amerika Serikat, hanya 10% anak berusia 4 bulan sampai 2 tahun yang makan sayuran hijau minimal sekali sehari. Di Inggris, sebanyak 40% anak usia 2 hingga 6 tahun yang mengonsumsi sayuran kurang dari sekali sehari, sementara lebih dari 30% dari mereka yang makan buah tidak setiap hari. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memerkirakan kombinasi konsumsi buah dan sayuran anak-anak usia dibawah 5 tahun di Eropa berkisar 133gr/hari hingga 263gr/hari. Angka ini jauh dari rekomendasi WHO untuk konsumsi buah dan sayuran untuk anak-anak yakni sekitar 400 gr atau 5 kali setiap hari.
Lutein tentu saja terdapat dalam ASI. Namun, sebuah penelitian yang melibatkan 471 wanita di sembilan kota di seluruh dunia, menunjukkan beragamnya jumlah kandungan lutein dan zeaxanthin dalam ASI dan sangat tergantung dari konsumsi buah-buahan dan sayuran selama kehamilan. Bayi yang tidak mendapat ASI dan mengonsumsi susu formula ternyata tidak mendapatkan sumber lutein yang baik karena susu formula tidak mengandung lutein.
Suplementasi lutein, dapat menjadi salah satu jalan keluar. Penambahan lutein ke dalam makanan ataupun susu formula akan membantu pemenuhan kebutuhan akan lutein. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa lutein dalam bentuk kristal murni, aman digunakan sebagai suplemen makanan. Saat ini, telah ada susu formula yang telah diperkaya dengan lutein, bahkan dengan jumlah yang mendekati kandungan dalam ASI. Penambahan lutein dalam susu formula ini merupakan terobosan yang dilakukan oleh Wyeth, produsen susu formula anak terkemuka. Diharapkan, kebutuhan bayi dan anak-anak terhadap lutein akan tercukupi, sehingga dapat melindungi mata si kecil dari kerusakan yang ditimbulkan oleh sinar biru.
Url permalink Artikel ini adalah https://warkopjogja.blogspot.com/2012/05/penjelasan-tentang-sumber-lutein.html. Silahkan sebarkan atau bagikan artikel Penjelasan Tentang Sumber Lutein ini kepada teman, sahabat dan saudara anda semoga bisa bermanfaat.