Penjelasan Tentang Patofisiologi konstipasi
Penjelasan Tentang Patofisiologi konstipasi - Selamat datang untuk para pembaca blog Warkop Jogja. Blog yang didesign khusus buat semua orang, baik itu kalangan pelajar, kalangan mahasiswa, kalangan pencinta hidup sehat, politik, olahraga, musik, ekonomi, sosial budaya dan penggiat kegiatan positif lainnya. Pada sharing artikel kali ini, kami akan menyajikan sebuah tulisan yang berjudul Penjelasan Tentang Patofisiologi konstipasi. Semoga isi postingan blog warkop jogja ini dapat di pahami.
Artikel : Penjelasan Tentang Patofisiologi konstipasi
Judul : Penjelasan Tentang Patofisiologi konstipasi
Patofisiologi konstipasi Defekasi menjadi sulit manakala frekuensi pergerakan usus berkurang, yang akhirnya akan memperpanjang masa transit tinja. Semakin lama tinja tertahan dalam usus, maka konsistensinya akan semakin keras, dan akhirnya membatu sehingga susah dikeluarkan (Arisman, 2004).
Rasa takut akan nyeri sewaktu berdefekasi juga dapat menjadi stimulus psikologis bagi seseorang untuk menahan buang air besar dan dapat menyebabkan konstipasi. Rangsangan simpatis atau saluran gastrointestinal menurunkan motilitas dan dapat memperlambat defekasi. Aktivitas simpatis meningkat pada individu yang mengalami stress lama. Obat-obatan tertentu misalnya antasid dan opiat juga dapat menyebabkan konstipasi (Corwin, 2000).
Demikianlah Artikel Penjelasan Tentang Patofisiologi konstipasi , mudah-mudahan dapat memberi manfaat untuk anda semua, kalangan pelajar, kalangan mahasiswa, kalangan pencinta hidup sehat, politik, olahraga, musik, ekonomi, sosial budaya dan penggiat kegiatan positif lainnya.
Url permalink Artikel ini adalah https://warkopjogja.blogspot.com/2012/05/penjelasan-tentang-patofisiologi_25.html. Silahkan sebarkan atau bagikan artikel Penjelasan Tentang Patofisiologi konstipasi ini kepada teman, sahabat dan saudara anda semoga bisa bermanfaat.
Artikel : Penjelasan Tentang Patofisiologi konstipasi
Judul : Penjelasan Tentang Patofisiologi konstipasi
Penjelasan Tentang Patofisiologi konstipasi
Patofisiologi konstipasi Defekasi menjadi sulit manakala frekuensi pergerakan usus berkurang, yang akhirnya akan memperpanjang masa transit tinja. Semakin lama tinja tertahan dalam usus, maka konsistensinya akan semakin keras, dan akhirnya membatu sehingga susah dikeluarkan (Arisman, 2004).
Rasa takut akan nyeri sewaktu berdefekasi juga dapat menjadi stimulus psikologis bagi seseorang untuk menahan buang air besar dan dapat menyebabkan konstipasi. Rangsangan simpatis atau saluran gastrointestinal menurunkan motilitas dan dapat memperlambat defekasi. Aktivitas simpatis meningkat pada individu yang mengalami stress lama. Obat-obatan tertentu misalnya antasid dan opiat juga dapat menyebabkan konstipasi (Corwin, 2000).
Url permalink Artikel ini adalah https://warkopjogja.blogspot.com/2012/05/penjelasan-tentang-patofisiologi_25.html. Silahkan sebarkan atau bagikan artikel Penjelasan Tentang Patofisiologi konstipasi ini kepada teman, sahabat dan saudara anda semoga bisa bermanfaat.